Saat kita pahami arti perjuangan..maka kita telah siap melangkah diatas batu yang tajam..terjatuh dalam jurang yang terjal..dan tersesat dalam luasnya padang..hanya orang MUKHLIS..yang tetap mampu BANGKIT dan BERGERAK...Keep ISTIQOMAH...!!!
kriuk…kriuk..Kritik…

-->
Tulisanku kali ini akan mencoba menjelaskan bagaimana cara membuat kripik yang benar. He..he..gak ding! Tapi kita bakal ngebahas bagaimana kritik bisa kriuk..kriuk..serenyah kripik favoritmu. Hehe…
Tulisan ini lahir dari pengalaman juga kegelisahan melihat ukhuwah ikhwah fillah di berbagai lembaga dakwah khususnya di dakwah kampusku. Kelihatannya memang baik-baik saja. Tapi aku yakin sebenarnya jauh di lubuk hati yang paling dalam..ceileh..-khususnya akhwat yang pernah menjadi korban kritik ini-(syukron udah mau berbagi) pasti tersimpan luka yang meskipun telah sembuh tetap saja meninggalkan bekasnya (halah..lebay! hehe..). Semoga tulisan ini menjadi salah satu upaya untuk tabayyun buat ikhwah fillah di dakwah kampus –buat yg sempat membacanya- juga buat ikhwah fillah dimanapun yang berada dalam barisan dakwah. Karena sesungguhnya kritik mengkritik ini berpengaruh terhadap kondisi dakwah ke depan. Baik terhadap subjek dakwah itu sendiri maupun terhadap objek dakwah.
Berdakwah apabila dianalogikan sebagai aktivitas jual beli, maka dakwah disini adalah produk yang dijual, objek dakwah adalah pembelinya sementara yang menyampaikan dakwah adalah penjualnya. Terkadang secara tidak sadar kita seringkali menyalahkan objek dakwah (sang pembeli) karena tidak mau menerima dakwah (produk) yang kita sampaikan. Padahal kalo kita mau mengakui dengan jujur, kesalahan paling banyak justru lebih banyak dari penyampai dakwah (sang penjual).
Contohnya jika ada 2 orang penjual, yang menjual produk yang kualitasnya sama-sama bagus dan terjamin, penjual yang pertama melayani pembeli dengan ramah dan santun, sementara penjual yang satunya melayani pembeli dengan ketus dan marah-marah. Bukankah pembelinya pasti lebih memilih untuk membeli pada penjual yang melayaninya dengan baik? Bahkan meskipun produk yang ditawarkan penjul yang tidak ramah itu dijual murah, sang pembeli pasti tidak akan mau membeli ke dia. Syukur-syukur jika kualitas produknya sama-sama bagus dan terjamin. Bagaimana bila kualitas produk yang ditawarkan sang penjual ramah adalah kualitas yang tidak bagus??? (pikir ndiri deh..dah gede kan…hehehe)
Seperti itu jugalah dunia dakwah. Pada dasarnya dakwah adalah menjual nilai-nilai kebaikan Islam, namun bila tidak ditawarkan secara baik-baik, kemungkinan besar objek dakwah akan lebih memilih nilai-nilai diluar Islam yang ditawarkan dengan penuh keramahan. Sementara bagi yang sama-sama menjadi subjek dakwah (sang penjual), kebayang gak sih kerja bareng orang yang kayak gitu. Yang ada kita nya pasti kabur cari sesama teman penjual yang pengertian. Hehehe…
So, jangan pernah mengkritik tanpa terlebih dahulu melihat situasi dan mengetahui pasti kondisi objek dakwah yang sudah pasti memiliki kondisi keberagamaan yang berbeda-beda. Kritik pada dasarnya adalah memberikan input berharga yang bisa dimanfaatkan oleh si penerima untuk mengevaluasi dirinya untuk mencapai yang terbaik dari dirinya. Kritik adalah upaya timbal balik, memberi dan menerima. Namun yang perlu disadari bahwa kebanyakan orang menganggap kritik sebagai serangan, celaan atau cemoohan yangmenjatuhkn harga diri. Sehingga kita perlu mempelajari bagaimana teknik mengkritik yang efektif (sama-sama belajar yuuk..). Agar kritik bisa disampaikan dengan begitu renyahnya hingga membuat si penerima kritik tidak merasa tersudut. Karena sesungguhnya kritik adalah seni mengevaluasi dan menganalisis satu tindakan dengan pengetahuan dan kesantunan.
Pada umumnya yang sering menjadi sasaran kritik ini adalah para akhwat yang notabene perempuan. Baik dia sebagai objek dakwah maupun sebagai subjek dakwah. Perlu diketahui bahwa perempuan memiliki cara yang berbeda dalam menanggapi kritik. Ini berkaitan erat dengan pola pergaulan yang tentu saja berbeda ketika masih kanak-kanak. Pada masa kecil, anak-anak perempuan terbiasa bermain boneka-bonekaan atau rumah-rumahan (except aku yg suka main layangan :P). Permainan ini lebih menciptakan kebersamaan dan kebutuhan untuk saling menghargai diantara sesama anak perempuan. Jika salah satu mengkritik, yang lain menganggap bahwa memang ada yang salah di diri mereka secara keseluruhan (kayaknya kebawa sampe dewasa deh J). Sehingga perempuan cenderung menanggapi kritik secara pribadi dengan sikap defensive atau dengan sikap pasif. Lebih suka memendamnya ketimbang mengungkapkannya.
Sementara bagi anak laki-laki yang terbiasa bermain dalam tim olahraga, permainan atau latihan, biasanya berupaya untuk saling mengungguli dan mengkritik. Semakin dikritik, semakin terpacu untuk mencapai prestasi terbaik atau memenangkan kompetisi, bukannya malah mencela dan menyalahkan diri sendiri. Makanya bagi laki-laki, kritik cenderung dianggap sebagai input tentang bagaimana cara mencapai prestasi terbaik.
Jadi jelas bukan ada perbedaan yang sangat mendasar antara perempuan dan laki-laki dalam menanggapi kritik. Makanya, saran nih buat yang suka bikin kripik pedas..ups maksudnya kritik, cobalah untuk mengkritik dengan cara yang ahsan. Bikin kritikanmu serenyah mungkin. Dan berusahalah untuk bisa lebih bijaksana dalam menyikapi kesalahan orang lain, sebab bisa saja kesalahan itu terjadi hanya karena kesalahpahaman. Dan jangan pernah mengharapkan perbaikan terlalu instant. Lakukan pendekatan berulang kali jika kesalahan yang sama masih tetap terjadi sampai berhasil mendapatkan akhwatnya..(huu..maunya.. J)..oops..maksudnya mendapatkan komitmennya untuk memperbaiki diri. Kalo gak bisa juga, minta tolong orang terdekatnya yang sekiranya lebih bijak untuk meluruskan..(rambut keriting kalee…)
Salah satu sifat Rasulullah saw yang mulia diantaranya adalah kasih sayang beliau terhadap sesamanya sekalipun mereka berbuat salah. Bahkan Allah swt terhadap Fira’aun yang menyebut dirinya sebagai tuhan, memerintahkan Nabi Musa as dan saudaranya Nabi Harun as untuk berbicara lemah lembut.
“ Maka berbicaralah kalian kepadanya (Fir’aun) dengan kata-kata yang lemah lembut…(TQS. Thaha: 44)
Bahkan Allah swt menegur Fir’aun dengan cara yang lemah lembut pula.
“ Adakah keinginanmu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)? Dan kamu kan Ku tunjukkan ke jalan Tuhanmu agar kamu takut kepada-Nya” (TQS. An-Nazi’at : 18-19)
Ya Rahman..Ya RAhim…Maha Kasih-NYa Engkau..Maha Penyayang-NYa Engkau…
Allah dengan segala keagungan-Nya saja bisa berbuat seperti itu kepada manusia paling sombong Fir’aun. Apalagi kita yang kalau bukan karena limpahan rahmah-Nya tidak mungkin berada dijalan ini.. (Ya Allah..ampunilah kami atas setiap noktah..setiap zarrah kesombongan yang ada di diri kami. Bukankah tanpa limpahan rahmah-Mu..mungkin saja saat ini kami ada dijalan kemaksiatan..Na’udzubillah..)
Bukankah mereka yang sering tanpa sengaja kita lukai hatinya adalah saudara seiman kita?? (Allah..ampunilah kami bila lisan ini tanpa sengaja menggores luka dihati saudara-saudara kami..)
Banyak kaidah dasar dalam Al Qur’an dan Hadist yang mengatur etika pergaulan yang menunjukkan betapa Islam sangat peduli terhadap reputasi (harga diri) setiap orang. Ajaran etika ini menunjukkan betapa manusia adalah makhluk yang beradab, memiliki jati diri dan kehormatan yang tidak dimiliki oleh makhluk manapun.
Semoga tulisan ini sebagai langkah awal memediasi kesalahpahaman yang sering terjadi antara ikhwan-akhwat di dunia dakwah manapun khususnya di dakwah kampusku. Ukhuwah itu bila diibaratkan sebagai pelangi, maka ketika salah satu warna pelangi itu tidak terlihat atau memudar warnanya, sesungguhnya pelangi itu tak lagi terlihat indah.
Dalam dakwah ilallah , amal jama’i yang ada bukan sekadar ikatan organisasi formal semata. Namun lebih dari itu, karena yang menghubungkan dan mengikat kita adalah rasa cinta pada jalan dakwah. Sejauh mana rasa bersaudara karena Allah itu menghujam dalam hati, sejauh itu pula kita akan merasakan kenikmatan dakwah ilallah dan kenikmatan beramal jama’i, kebahagiaan bergabung dibarisan Islam. Seberapa mendalam rasa bersaudara itu meliputi barisan yang luas, maka sejauh itu pula akan muncul kebangkitan dan terpimpinnya umat Islam.
Semoga di dunia dakwah manapun khususnya di dakwah kampusku nanti akan tercipta iklim muhasabah. Semoga kelak kita sama-sama bisa menyediakan waktu untuk saling memberikan evaluasi. Sehingga akan menciptakan imej di dalam diri kita masing-masing bahwa saling mengkritik itu sebenarnya sangat positif untuk kemajuan bersama.
“ Maka disebabkan rahmah dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri darimu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan bagi mereka dan bermusyawarah-lah dengan mereka dalam urusan itu..” (TQS. Ali Imran :159)
Wassalam..
Keep ukhuwah ^_^
rahmah_adzkia
15:02:2009
Share
0 Responses
  • Salam Ta'aruf

    Rahmah Archivienna,,,
    seorang muslimah yang masih terus belajar mengenal, memahami dan mencoba istiqomah menapakkan kaki di jalan perjuangan menegakkan dien-Nya,,,menyukai hujan,,,dunia arsitektur,,,kota Vienna-Austria,,dan musim gugur,,,,selain membaca, menulis, dan backpacker,,,seorang Rahmah Archivienna juga seorang penikmat film meskipun tidak sampai pada taraf addict,,,ada satu syarat ketika seorang Rahmah Archivienna memutuskan menikmati film,,yaitu bertema sejarah/konspirasi/arsitektur, khusus drama seri Korea ada syarat lainnya,,,ketika pemerannya si "Smile Boy" a.k.a Lee Seung Gi,,, ^^

    Last but not least,,,terima kasih sudah menyempatkan diri mampir di blog ini,,,serupa sketsa yang lugas yang selalu tak memerlukan sentuhan berlebihan,,,tak memerlukan "make up" yang memupus "kecelakaan",,,maka seperti inilah blog ini ditampilkan,,,


    Best Regard,
    "Arsitek" Peradaban

    Rahmah Archivienna

    Rahmah Archivienna

    SpiritDakwahKu...

    Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.

    (TQS. 9:128)

    Nasehat Murrobiyahku..

    ..perbanyaklah bekal..karena perjalananmu amat jauh…

    ..perbaharuilah semangat pengabdianmu pada ALLOH..

    ...karena samudera yang kan kau arungi..amatlah dalam..

    ..bersungguh-sungguhlah dalam beramal..

    ..karena jembatan yang akan kau lewati amat halus..

    ..ikhlaslah dalam beramal..

    ...karena Sang Maha Pengawas Menghargai keikhlasanmu..

    ..tetap semangat mujahidahku...

    Kampus Impianku

    Kampus Impianku

    I'M COMING...^_^

    I'M COMING...^_^