Saat kita pahami arti perjuangan..maka kita telah siap melangkah diatas batu yang tajam..terjatuh dalam jurang yang terjal..dan tersesat dalam luasnya padang..hanya orang MUKHLIS..yang tetap mampu BANGKIT dan BERGERAK...Keep ISTIQOMAH...!!!
Aisya-Bakari

Hmm..sangat ingat dgn lagu ini (Aisya-Bakari:pen)..lagu favoritnya mama dan papa..pernah dgr cerita ini juga dari papa..duh..jadi kangen rumah..hiks..hiks...

Oleh : El Nino

Pengantar : Kisah ini disadur dari lagu berjudul “Aisa Wawu Bakari” karya Sofyan Mohi di pertengahan dekade 80-an. Seorang sosiolog pernah mengulas cerita ini di Manado Post tiga hari berturut-turut. Saya menuliskannya kembali dalam bentuk cerpen setelah mendengar langsung tuturan si pencipta lagu tersebut. Tentu saja ada penambahan di sana-sini untuk memperkaya karya sastra—yang semuanya merupakan tanggung jawab penulis.***

Gorontalo di awal 1983…

Seorang pemuda buta aksara bernama Bakari. Dia jatuh cinta kepada Aisa, gadis jelita putri tunggal pak Haji Bado yang cukup berada. Maklum, harta si Haji berlimpah dan dia terpandang karena bros emas anggota DPRD tersemat di jas hitamnya.

Sulit betul bagi Bakari beroleh cinta dari dewi pujaan. Haji Bado mematok dua syarat utama bagi calon menantunya. Pertama, si pemuda mestilah taa ma’o karaja. Kedua, harus mampu menggelar pesta pernikahan dengan upacara adat lengkap. Mengapa? “Karena anak saya ini seorang diplomat…!,” begitu selalu alasan Haji Bado. Maksud si haji, Aisa berpendidikan Diploma (D1, D2 atau D3). Sudah tinggi-tinggi disekolahkan, masa’ dihargai murah…. Harus
mahal dong…

Bakari nyaris putus asa. Semua orang Gorontalo mengerti, terma taa ma’o karaja hanya berlaku bagi pegawai negeri. Petani, pedagang, nelayan, dll bukanlah taa maa o karaja, melainkan woluwo u he karaja liyo. Bakari hanya petani. Penggarap pula. Syarat pertama sudah menggugurkannya.

Tambah galau sukma Bakari karena dia pun tidak punya uang cukup untuk menyelenggarakan upacara perkawinan adat yang lengkap. “Untuk beli limu dan patodu saja saya tidak punya uang, apalagi untuk beli sapi dan sewa pu’ade…belum lagi untuk sadaqah para penyelenggara
upacara adat,” kesah hatinya.

Padahal hampir semua orang tahu bahwa Bakari mencintai Aisa meski Aisa belum tentu mencinta balik. Bakari stress berat, hingga akhirnya dia mengambil keputusan untuk hijrah. “Saya harus mobite de Moladu, cari doyi, daripada malu di sini.”

Berangkatlah dia ke Manado bertangan kosong. Segala angan tentang Aisa hanya disimpannya di memori dan lubuk hatinya. Di kapal laut, selama tiga hari dia harus jadi pesuruh ABK sebagai hukuman karena tidak memiliki karcis.

Sesampainya di pelabuhan Manado, Bakari hanya termenung-menung sendiri. Dia bingung, kemana mesti mengarah, kesiapa mesti bercakap. Untuk momolayu saja lidahnya tak biasa. Kalau dia memaksakan diri momolayu, orang pasti bisa menciri bahwa dia orang baru. “Jangan-jangan karena ketahuan sebagai orang baru, saya akan mereka tipu,” Bakari was-was. Maka, setiap bersua dengan orang berlogat Manado, dia berlagak bak bubu.

Mujurlah Bakari, dia akhirnya mendengar sebuah percakapan dalam bahasa Gorontalo. Didekatinya orang-orang yang berbincang itu. Dan bersuaralah dia dalam bahasa daerah. “Ju….ju…..saya orang Gorontalo, baru sampai dari Gorontalo tadi subuh,” Bakari menyapa. “Ooo, hulondlalo ?” sambut mereka akrab.

Usai mengeluhkan riwayat singkat hidupnya, akhirnya Bakari beroleh pekerjaan di sana. Bosnya, Paci Man, orang Gorontalo juga. Tugas Bakari dalam perusahaan kecil ini adalah mengantarkan gentong-gentong air bersih ke warung-warung makan di pasar-pasar. Belum ada PAM kala itu. Para pemilik warung yang kebanyakan berdarah Gorontalo itu menjadi pelanggan air dari sumur Paci Man.

Sebulan kemudian. “Bakari, napa ngana pe gaji, uti…,” Paci Man sembari tersenyum ramah. “O, Paci simpang jo dulu… nanti kita mo ambe wondlo-wondlolo…,” tukasnya mulai mendemonstrasikan kemampuan momolayu.

Tiga tahun sudah.

Jam 8.00 pagi, Bakari mengantar gentong air ke warung-warung. Jam 10.00 dia berjualan rempah-rempah di Pasar-45. Jam 12.00 kembali mengantar gentong air. Jam 14.00 dia berjualan lagi. Jam 16, urusan air lagi. Habis magrib, dia mendengarkan lagu-lagu di radio. Setiap hari, begitulah kegiatan Bakari. Dan setiap mendayu lagu cinta di pesawatnya, hanya paras Aisa yang mengalir deras dalam darah otaknya.

“Bakari, napa ambe jo ngana pe doi. So banya ngana pe doi, uti…,” Paci Man berkata. Bakari lalu menghitung uangnya dengan jejari yang kasar. “Ih, so cukup ini kang…,” kaget juga dia dengan jumlah uangnya yang berlebih. Hei, tunggu. Rupanya ada wajah Aisa di lembaran-lembaran uang itu. “Memang stow so kita pe takdir mo kawin pa Aisa,” tutur Bakari, pelan, bersenyum sumringah. Pamitlah si pemuda ini ke majikannya. Dia ingin pulang ke Gorontalo. “So mo kawin akang ini doi, Paci…So bole…,” ungkapnya.

Via pesawat terbang Bakari tiba di bandara Djalaluddin. Kacamata hitam bertengger di atas hidungnya. Dan, ow… baju dan pernak-pernik itu mirip betul dengan yang dikenakan Rhoma Irama setiap mentas. Duh Bakari tampil beda. Baru-baru bajunya. Mahal-mahal harganya. Besar-besar koper yang dibawanya.

Suatu malam di rumah Aisa…

“Pak Haji, saya te Bakari, baru pulang dari Manado… Datang kamari cuma satu tujuan… mo maso minta pa Aisa…”
“Ehm…” batukan pak Haji memotong suara Bakari, “Maa o karaja?
“Sudah, pak Haji…”
Totonu?”
“Saya ini…. ehm… Kepala Dinas Perairan Merangkap Operasi di Jalan-Jalan…”

Pak Haji sedikit merapikan duduknya. Rupanya Bakari yang sekarang bukan Bakari yang dulu. Bakari sekarang adalah orang hebat di Manado. Lihat pakaiannya rapi-papih. Cara ngomongnya yang modern. Kepala Dinas Perairan pula.

“Kalau pak Haji nyanda stuju, nyanda apa-apa kwa’...”
“Oh, bukan bogitu, pak Bakari… Bukan bogitu… Saya sotuju… Saya sotuju…”

Setarikan nafas kemudian Haji Bado memanggil putrinya. Bakari tampil percaya diri. “Kita ini orang hebat, masa’ Aisa nyanda mau,” pikirnya. Dan dia betul. Senyum Aisa melukiskan rasa suka. Sudah lama dia tidak merasa suka kepada pemuda yang cocok dengan selera si bapak. Selama ini dia kuatir jadi perawan tua lantaran cowok-cowok yang dicintainya selalu tak mampu penuhi persyaratan sang ayah; pegawai negeri dan upacara adat pernikahan yang lengkap. Gadis ini tahu, Bakari memiliki cinta sejati padanya. Buktinya, setelah bertahun-tahun berpisah pemuda itu tetap berharap padanya. Alhamdulillah pula jika Bakari kini mampu memenuhi semua permintaan ayahnya.

Maka berlangsunglah pesta pernikahan termegah di kampung itu. Berjenis-jenis buah-buahan menghiasi upacara dutu, dari mangga yang murah sampai apel yang mahal. Dari kue karawo sampai susu kaleng ada di situ. Dua ekor sapi bali disembelih untuk acara resepsi. Upacara pernikahan yang cukup heboh.

Kedua keluarga mempelai boleh sedikit mengangkat dagu ketika disapa orang. “Sombong sedikit tidak apa-apalah… Toh tidak ada orang lain yang bisa bikin pesta semewah ini,” kata suara di benak mereka. Para penyelenggara adat tersenyum riang, meski peluh menetes di dahi karena mereka harus mengeluarkan segenap kemampuannya dalam ber-tuja’i. Senyum tanda sejahtera.

Malam pertama, malam kedua, malam ketiga… Bakari dan Aisa menikmati cinta mereka. Jarang betul mereka keluar kamar. Tidak ada yang perlu dikuatirkan. Uang masih ada. Kado yang terkumpul cukup banyak dan mahal-mahal. Kawan-kawan Haji Bado yang menghadiahi aneka kado itu. Harap maklum, para tamu kebanyakan adalah anggota DPRD atau pejabat pemerintahan setempat. Anggota keluarga yang miskin tak ada yang diundang—kalau pun ada yang datang, nongkrong di dapur saja. Selektif betul Haji Bado mengundang tamunya.

Hari kesepuluh pernikahan Bakari-Aisa. “Bakari, kamu tidak cepat-cepat pulang ke Manado. Bagaimana dengan tugas-tugasmu di sana?” tanya Haji Bado. “Papa tenang jo… Kita so minta cuti satu bulan. Dorang di sana tau kita baru kaweng,” tukas Bakari.

Pak Haji mulai curiga. Masa’ iya cuti kawin bisa sampai sebulan. Kecurigaan itu semakin menjadi ketika didapatinya Bakari sedang serius membaca koran secara terbalik. “Bagaimana bisa kamu membaca koran kalau gambarnya saja hala-halandluyi begitu?” tegur pak Haji. Awalnya Bakari gelagapan juga dengan pertanyaan itu hingga dua detik kemudian dia menemukan jawabnya, “Yih, bo ti papa bulum tau…Yang biasa itu cara baca koran orang yang baru lulus SMA… Kalo so Kapala Dinas macam kita harus bisa baca koran tabubale. Ini luar biasa de pe nama…”

“Saya ini memang anggota DPRD bodoh. Tapi baca koran hala-halandluyi itu tidak masuk akal orang pintar sekali pun,” gumam Haji Bado meski dia tetap ragu dengan pendapatnya sendiri.

Bakari masih keasyikan memacari isterinya. Aisa juga merasa puas dengan semua yang ada di diri arjunanya. Pokoknya, bahagia. Hari keduapuluh pernikahan, barulah Bakari mulai diusik pikiran-pikirannya sendiri. “Sampai kapan kau membohongi seluruh dunia, Bakari? Apalagi, uangmu sudah habis. Bagaimana kau bisa terus bahagiakan Aisa? Apalagi Haji Bado mulai curiga denganmu. Kalau ketahuan, kau bisa dikubur hidup-hidup!” kalimat-kalimat yang menggelayut di benaknya.

“Sayang…,” Bakari sembari membelai kepala Aisa yang tersandar ke dadanya, “… ada yang kita mo bilang pa ngana… tapi ngana jang mara wa….”

“Apa kaka….” tukas si kekasih.

Bakari ingin sekali berkata jujur tentang semuanya. Toh dia masih punya cinta yang bisa diandalkan Aisa. Cinta yang tulus, tak terduakan. Namun sekelebat pikiran melempar niatnya itu jauh-jauh, “Kalau kau jujur, kau bisa mati!”

“Sayang… ti kaka mo pulang dulu ka Manado. So abis cuti ini sup…Besok ti kaka mo barangkat. Tidak apa-apa waa….” akhirnya dia berbohong lagi.

“Tidak apa-apa, kaka… Yang penting ti kaka capat pulang kamari pooli. Atau saya ikut ka Manado jo waa… Torang kan so kawin… so suami-isteri…”

“Yih, tidak usah iko…”

“Kiyapa?”

“Parampuang pasung macam ngana bisa bahaya di Manado. Di sana nyanda ada cewek pasung. Kalo ngana kasana, bahaya no’u… Lebe bae di sini jo. Paling-paling ti papa nyanda mo kase olo ngana ka Manado. Biar jo, nanti ti kaka mo datang-datang kamari.”

“Butul?”

“Butul! Tapi…”

“???”

“Ti kaka so nyanda ada doyi mo sewa akang kapal ka Manado…”

“Ti kaka tida usah kuatir. Bawa jo dulu kita pe perhiasan… Nanti kalo so di sana, bili akang ulang. Kan so ada gaji…”

“Iyo… tapi jang bilang-bilang pa ti papa waa… Tako kita…,” kali ini suara Bakari melemah. Ribuan rasa berkecamuk saling menggebuk di dalam hatinya. Senang, tidak. Sedih, bukan. Tapi matanya sedikit berlinang.

Maka pamitlah dia ke seisi rumah. Kembali ke Manado dengan modal perhiasan pemberian sang isteri.

Dua-tiga bulan berlalu. Bakari kembali menjalani rutinitasnya sebagai “Kepala Dinas Perairan Merangkap Operasi di Jalan-Jalan”. Jam 8.00 pagi, mengantar gentong air ke warung-warung. Jam 10.00, berjualan rempah-rempah di Pasar-45. Jam 12.00 kembali mengantar gentong air. Jam 14.00, berjualan lagi. Jam 16, urusan air lagi. Habis magrib, dia mendengarkan lagu-lagu di radio.

Hanya malam yang terasa berbeda. Dulu, dia masih bisa tersenyum mendengar lagu cinta di radio. Kini, lagu cinta yang sama malah membuatnya sedih. Betapa sebuah hati seorang perempuan yang telah ditaklukannya harus sakit. Ingin sekali dia bersurat kepada Aisa. Tapi bagaimana mungkin? Hanya 14 hurup yang dia kenali, dari ‘A’ sampai ‘N’ yang ada di kupon-kupon Porkas dan selalu dibahas orang. Merangkai hurup jadi sebuah kata, dia tidak tahu. Minta dituliskan orang lain, dia malu… takut kejujurannya justru akan membuatnya dicemooh semua orang.

Di Gorontalo, Aisa terus dilanda rindu. Menangis dia setiap hari. Menyebut nama Bakari di setiap doa yang dipanjatkan. “Ya Allah, berikanlah rejeki banyak-banyak kepada Bakari, supaya kami bisa hidup bahagia,” pinta Aisa kepada tuhannya. Haji Bado jadi jarang keluar rumah. Dia sudah tahu betapa para tetangga mulai menggunjingkan putrinya yang ditinggal suami berbulan-bulan tanpa kabar. Malu dia.

Sepuluh kali bulan purnama, tak sehurup pun kabar dari Bakari. Aisa gelisah. Berangkatlah dia, ditemani Haji Bado, ke Manado. “Pak, kenal yang namanya Bakari, Kepala Dinas Perairan Merangkap Operasi di Jalan-Jalan?” tanya Haji Bado kepada siapa pun yang bersua dengan mereka di kota itu. Hanya gelengan kepala jawabannya. Sehari, dua hari… Haji Bado dan Aisa hampir putus asa. Sudah ratusan orang yang mereka tanyai, tak satupun yang tahu tentang Bakari.

Akhirnya mereka bersua dengan Paci Man yang tak lain adalah bos Bakari. “Dia bilang dia Kepala Dinas di Jalan-Jalan? Waduh, pak Haji… pak Haji musti pigi pa ta pe rumah…” ajak Paci Man.

Bak cerita di film-film Rhoma Irama… Bakari masih bermandikan peluh dan debu ketika istri dan bapak mertua mendapatinya. “Kamu laki-laki kurang ajar…!!!! Tidak tanggung jawab!!! Kamu buta hurup ponipu!!! Kamu tidak tahu saya ini anggota dewan??!!! Saya ini orang torhormat!!! Kamu tidak tahu dia (Aisa-pen) ini diplomat ??!!! Dia ada skolah…!!! Kamu tidak…!!! Mulai hari ini kamu saya nyatakan corai dengan anak saya…!!!”

Bakari hanya terdiam, tak mampu membantah, hanya tatapan kasih yang bisa dia berikan kepada Aisa. Hatinya berkata, “Aisa… saya sudah berusaha semampu saya…”

Tapi Aisa rupanya sedikit mewarisi sifat ayahnya. Dia kecewa. Ternyata Bakari bukan kepala dinas. Fakta, ia yang lulusan Diploma-3 bersuamikan seorang gembel!!! Aisa menangis… bukan sebab cinta, tapi karena merasa malu sudah berhasil ditipu seorang butahuruf sehingga kehormatan keperempuanannya pun rela dia berikan. Segala harta perhiasan dia korbankan!

Pohalinga mayi u’lau…Bakari… pohalinga mayi ula’u…,”ratap Aisa. Haji Bado mencoba menenangkan putri tunggalnya. “Sudah…sudah… kamu tidak perlu menangis. Toh kamu tidak mengandung bayinya. Dia itu impossible… impossible…!!!! Apalagi yang kau harapkan darinya??!” tegas Haji Bado bermaksud mengatakan bahwa Bakari adalah pria yang impotent. “Kamu masih cantik, Aisa… kamu masih bisa dapat suami yang mampu memberikan semua yang kamu mau, termasuk seorang anak,” kata si bapak sembari menarik tangan putrinya, pulang ke Gorontalo.

Bakari masih terduduk membeku. Tapak-tapak kepergian Aisa masih dia jejaki dengan pendar pandang kabur tertutup air mata. Tubuhnya gemetar. Duka yang berkecambah. Keterhinaan di mata dunia bukanlah apa-apa. Tapi kehilangan Aisa adalah kehilangan jiwa penopang semangat hidupnya. Kehilangan dirinya sendiri….***


Keterangan Istilah
(urutan berdasarkan pemunculan):
taa = orang yang…
maa o karaja = sudah memiliki pekerjaan tetap
diplomat = atase di Departemen Luar Negeri
woluwo u he karaja liyo = ada yang dia kerjakan setiap hari
limu = lemon, jeruk
patodu = tebu
pu’ade = pelaminan
sadaqah = upah/sedekah
mobite = merantau/berlayar
Moladu = Manado
doyi = duit
karcis = tiket
momolayu = berbahasa Manado
bubu= bisu tuli
ju….ju… = tuan…, tuan…
hulondlalo = Gorontalo
wondlo-wondlolo = sekaligus/kumulatif
uti = sapaan bagi laki-laki yang lebih muda
te = si (untuk laki-laki)
maso minta = melamar
totonu = dimana
dutu = upacara hantaran/persembahan
kue karawo = sejenis kue khas Gorontalo
sapi bali = jenis sapi bertubuh besar
tuja’i = sajak-sajak
hala-halandluyi = tabubale = terbalik
ti = sapaan bagi orang yang dihargai
kaka = kakak
pooli = lagi
waa… = ya…
iko = ikut
pasung = cantik-mulus
no’u = sapaan bagi perempuan yang lebih muda
Porkas = kupon judi berkedok olah raga, semacam SDSB
corai = cerai
pohalinga mayi u’lau = kembalikan milikku

----ADZKIA----
Bdg_26.04.10_14.37

Duh...setelah dibaca..kok bahasa gaulnya Gtlo di cerpen ini lebay abis yaaa...adodoeee....hammaa...



Share
Karlota..

MasyaAlloh..sampe terpingkal2 baca pantun (atau puisi??..) ini..tp two thumbs up buat Bang Nino deh..kereen..wkwkwk..

Karlota
Umowali
to mongobuwa dulota

Meanto
towulota

Mobuluhuto wanu ma wopatota
Tuwoto u karlota

Hambela
bo to nona’o hiwopota
Diamowali modungohe buli’ota
Wamba’o bolo hi polambota

Mongolola’i
wanu ma lo karlota

Mongilaboto
mongobuwa mopullota

Hihumu’a hitombota
Mongi’i delo butota
Karlota
lo hulontalo
Layito
to bele-beleyalo
Wonu huyi to dalalo
Ja paduli mo’otola hiyalo
Bo hilaa
peta’alaa lo ba’alo.

----ADZKIA----
Bdg_26.04.10_14.16


Share
Sebuah Lowongan..Mau..????

Sebuah lowongan istimewa telah dipersiapkan sebelum alam ini diciptakan. Lowongan ini terbuka bagi semua orang tanpa pengecualian,tanpa melihat pengalaman kerja, tanpa ijazah, tanpa koneksi.Lowongan ini terbuka bagi semua pengangguran maupun yang sedang bekerja dengan latar belakang apapun, baik direktur, gubernur, tukang becak,perampok, koruptor, pembunuh, pendeta, kyai, para dermawan,orang bodoh, orang cerdas, dll. Setiap pelamar dijamin pasti diterima di salah satu posisi yang disediakan, bahkan yang tidak melamar sekalipun pasti diterima !


LOWONGAN DISEDIAKAN UNTUK 2 POSISI :
A. Penghuni Syurga
B. Penghuni Neraka

UNTUK POSISI A DISEDIAKAN FASILITAS DAN KOMPENSASI SBB :
Sebelum kandidat diberi fasilitas final berupa Syurga yang kekal abadi, kandidat dijamin akan memperoleh training outdoor dan indoor, berupa :
1. Nikmat kubur.
2. Jaminan perlindungan di Padang Mahsyar.
3. Keselamatan meniti Sirath-al mustaqim.
Syurga memiliki berbagai kenikmatan yang tidak dapat dibandingkan dengan kenikmatan dunia.Rasulullah bersabda, "Demi Allah, dunia ini dibanding akhirat ibarat seseorang yang mencelupkan jarinya ke laut; air yang tersisa di jarinya ketika diangkat itulah nilai dunia" (HR Muslim). Nikmat yang lebih indah dari syurga adalah 'merasakan' ridha Allah dan kesempatan merasakan 'wajah' Allah, inilah puncak segala kenikmatan, inilah kenikmatan yang tak mampu dibayangkan manusia,yaitu keindahan menikmati sifat-sifat dan kalam murni Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

UNTUK POSISI B DIPASTIKAN AKAN MENIKMATI BERAGAM KESEMPATAN DIBAWAH INI
Kandidat dipastikan mendapat berbagai fasilitas Neraka berupa alam terbuka dengan fasilitas pemanas ruangan yang bertemperatur sangat luar biasa panasnya. Bahkan bila sebutir pasir neraka dijatuhkan ke muka bumi maka mengeringlah seluruh samudera di muka bumi ini dan mendidihlah kutub es yang ada di muka bumi ini. Bahkan bila seseorang dikeluarkan dari dalamnya sekejab kemudian dipindahkan ke tumpukan api unggun yang menyala-nyala di muka bumi ini maka iapun akan merasa lega.
Neraka sangat luas, jadi para pelamar posisi ini tidak perlu khawatir tidak kebagian tempat. Para pelamar posisi ini juga tak perlu khawatir segera mati kalau dibakar, karena tubuh kita akan dibuat sedemikian rupa hingga mampu memuai kalau dibakar (seperti kerupuk bila digoreng).Rasulullah saw bersabda, "Di neraka gigi seorang kafir akan (memuai) hingga sebesar gunung Uhud, dan (tebal) kulitnya membentang sejauh tiga hari perjalanan"(diriwayatkan oleh Abu Hurairah, HR Muslim).Dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda,"Neraka dipegang oleh tujuh puluh ribu tali, dan setiap talinya di pegang oleh tujuhpuluh ribu malaikat"(HR Muslim). Rasulullah saw bersabda, "Allah mempunyai malaikat yang jarak antara kedua belah matanya adalah sepanjang seratus tahun perjalanan" (Abu Daud, Ibn Hanbal).
Oh, ya. Fasilitas ini juga meliputi makanan gratis yang mampu membakar isi perut, minuman yang mampu membocorkan usus serta fasilitas kolam renang gratis yang berisi nanah dan darah.Beberapa pembantu gratis juga disiapkan untuk menyayat lidah orang-orang yang suka menyakiti hati orang lain, maupun menyeterika perut orang-orang yang tidak membayar zakat.
Selain fasilitas tersebut, para kandidat akan melewati masa training yang lamanya mencapai ribuan tahun, yaitu :

1.Training indoor didalam kubur berupa siksa kubur dan 'hidup' dalam kesengsaraan ditemani ular dan makhluk aneh lainnya serta wajah-wajah buruk selama bertahun-tahun hingga ribuan tahun di alam barzakh tergantung kualitas amal ibadahnya dan dosa-dosa yang ia lakukan.

2.Training outdoor dilakukan di padang Mahsyar selama ribuan tahun,dalam suasana kepanikan dan huru-hara yang luar biasa.Bapak, ibu,anak dan saudara-saudara kita tak mampu menolong kita karena setiap orang sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri.Bahkan para nabipun tidak mampu menolong, kecuali nabi Muhammad SAW yang akan menolong umatnya yang rajin bersholawat padanya.

SYARAT-SYARAT PELAMAR
- Tidak diperlukan ijazah
- Tidak diperlukan koneksi atau uang sogok.
- Tidak perlu bawa harta
- Tidak perlu berwajah cantik, ganteng, berbadan tegap atau seksi.
- Cukup membawa dokumen asli dari keimanan dan amal karya Anda sendiri.

WAKTU WAWANCARA :

Wawancara tahap 1, dilakukan 7 langkah setelah pelayat terakhir meninggalkan kuburan Anda. Sabda Rasulullah
SAW: "Sesungguhnya bila jenazah seseorang diletakkan di dalam kubur,maka jenazah itu mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarnya ke kuburan pada saat mereka meninggalkan tempat itu (hadist hasan yang diriwayatkan oleh Ahmad Hanbal).Perlu diketahui jadwal wawancara Anda ini sudah ditentukan sejak roh ditiupkan ke tubuh Anda semasa dalam kandungan ibu.

Wawancara tahap 2 : Hanya Allah lah yang tahu.

LOKASI DAN LAMA WAWANCARA
Wawancara tahap I, dilakukan di dalam kubur (alam barzakh) selama beberapa menit hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya.
Wawancara tahap II, dilakukan pada hari penghisaban (hari perhitungan) selama beberapa hari hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya. Dalam salah satu haditsnya Rasulullah pernah bersabda bahwa jarak aktu masa pengadilan antara orang-orang kaya dan orang-orang miskin adalah 500 tahun. Berbahagialah Anda yang miskin selama di dunia, yang memiliki sedikit harta untuk diminta pertanggungjawabannya (karena sebutir nasi yang Anda buang akan diminta pertanggungjawabannya).

PEWAWANCARA:
Wawancara tahap I, dilakukan oleh Malaikat Mungkar dan Nakir.
Wawancara tahap II, dilakukan langsung oleh sang Penguasa Hari Kemudian

WAWANCARA HANYA BERISI 6 PERTANYAAN :
1. Siapa Tuhanmu ?
2. Apa agamamu ?
3. Siapa nabimu?
4. Apa kitabmu?
5. Dimana kiblatmu ?
6. Siapa saudaramu?
Sungguh 6 pertanyaan yang sangat mudah, tapi sayangnya tidak bisa dihapal dari sekarang karena keimanan dan amal kitalah yang akan menjawabnya.

CARA MELAMAR:
Sekalilagi, ini benar-benar rekrutmen yang sangat istimewa, tidak perlu melamar, siapa saja dijamin diterima, bahkan untuk melamarpun Anda akan dijemput secara khusus. Dijemput oleh makhluk sekaliber malaikat yang bernama Izroil.Ia akan menjemput anda kapan dan dimanasaja (bisa jadi sebentar lagi).

BENARKAH LOWONGAN INI ?
Simaklah hadits dibawah ini, sesungguhnya terlalu banyak rahasia alam ini yang tidak mampu kita ketahui, apalagi mengenai akhirat.Rasulullah saw bersabda :
"Sesungguhnya aku mampu melihat apa yang tak sanggup kalian lihat. Kudengar suara gesekan dilangit(berkriut-kriut), langit sedemikian padatnya, tak ada tempat kosong bahkan seluas empat jari sekalipun karena langit dipenuhi para malaikat yang sedang bersujud kepada Allah SWT.Demi Allah !
Sekiranya kalian mengetahui apa yang aku ketahui (tentang akhirat),niscaya kalian tidak akan pernah tertawa sedikitpun, bahkan kalian pasti akan banyak menangis (karena takut).Dan niscaya kalian tidak akan pernah bisa bersenang-senang dengan istri-istri kalian, dan niscaya kalian akan keluar berhamburan ke jalan-jalan (berteriak) untuk memohon (ampun) dan memanjatkan doa kepada Allah (meminta perlindungan dari bencana akhirat) yang akan Dia timpakan" ( HR Tirmidzi & Al-Bukhari).Sementara jutaan Malaikat dengan penuh rasa takut dan hormat sedang bersujud kepada Allah, dan sementara Malaikat peniup Sangkakala sudah siap di depan trompetnya sejak alam ini diciptakan, sementara itu pula masih banyak diantara kita yang masih terlena dengan dunia ini dan bergelimang dalam alam pikirannya sendiri. Tidak sadar ia bahwa dirinya sedang masuk dalam program penerimaan lowongan yang ada di akhirat.

MAU MELAMAR KE POSISI B ?
Mudah saja, hiduplah sesuka anda...

Wallahu a'lam


----ADZKIA----
Bdg_26.04.10_13.40
Share
Sejarah Kota Gorontalo


Menurut sejarah, Jazirah Gorontalo terbentuk kurang lebih 400 tahun lalu dan merupakan salah satu kota tua di Sulawesi selain Kota Makassar, Pare-pare dan Manado. Gorontalo pada saat itu menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di Indonesia Timur yaitu dari Ternate, Gorontalo, Bone. Seiring dengan penyebaran agama tersebut Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan masyarakat di wilayah sekitar seperti Bolaang Mongondow (Sulut); Buol Toli-Toli, Luwuk Banggai, Donggala (Sulteng) bahkan sampai ke Sulawesi Tenggara.Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan karena letaknya yang strategis menghadap Teluk Tomini (bagian selatan) dan Laut Sulawesi (bagian utara).

Kedudukan Kota Kerajaan Gorontalo mulanya berada di Kelurahan Hulawa Kecamatan Telaga sekarang, tepatnya di pinggiran sungai Bolango. Menurut Penelitian, pada tahun 1024 H, kota Kerajaan ini dipindahkan dari Keluruhan Hulawa ke Dungingi Kelurahan Tuladenggi Kecamatan Kota Barat sekarang. Kemudian dimasa Pemerintahan Sultan Botutihe kota Kerajaan ini dipindahkan dari Dungingi di pinggiran sungai Bolango, ke satu lokasi yang terletak antara dua kelurahan yaitu Kelurahan Biawao dan Kelurahan Limba B.
Dengan letaknya yang stategis yang menjadi pusat pendidikan dan perdagangan serta penyebaran agama islam maka pengaruh Gorontalo sangat besar pada wilayah sekitar, bahkan menjadi pusat pemerintahan yang disebut dengan Kepala Daerah Sulawesi Utara Afdeling Gorontalo yang meliputi Gorontalo dan wilayah sekitarnya seperti Buol ToliToli dan, Donggala dan Bolaang Mongondow.

Sebelum masa penjajahan keadaaan daerah Gorontalo berbentuk kerajaan-kerajaan yang diatur menurut huukm adat etatanegaraan Gorontalo. Kerajaan-kerajaan itu tergabung dalam satu ikatan kekeluargaan yang disebut "Pohala'a". Menurut Haga (1931) daerah Gorontalo ada lima
pohala'a :

Pohala'a Gorontalo

Pohala'a Limboto
Pohala'a Suwawa
Pohala'a Boalemo
Pohala'a Atinggola

Dengan hukum adat itu maka Gorontalo termasuk 19 wilayah adat di Indonesia. Antara agama dengan adat di Gorontalo menyatu dengan istilah "Adat bersendikan Syara' dan Syara' bersendikan Kitabullah". Pohalaa Gorontalo merupakan pohalaa yang paling menonjol diantara kelima pohalaa tersebut. Itulah sebabnya Gorontalo lebih banyak dikenal.

Asal usul nama Gorontalo terdapat berbagai pendapat dan penjelasan antara lain :
• Berasal dari "Hulontalangio", nama salah satu kerajaan yang dipersingkat menjadi hulontalo.
• Berasal dari "Hua Lolontalango" yang artinya orang-orang Gowa yang berjalan lalu lalang.
• Berasal dari "Hulontalangi" yang artinya lebih mulia.
• Berasal dari "Hulua Lo Tola" yang artinya tempat berkembangnya ikan Gabus.
• Berasal dari "Pongolatalo" atau "Puhulatalo" yang artinya tempat menunggu.
• Berasal dari Gunung Telu yang artinya tiga buah gunung.
• Berasal dari "Hunto" suatu tempat yang senantiasa digenangi air

Jadi asal usul nama Gorontalo (arti katanya) tidak diketahui lagi, namun jelas kata "hulondalo" hingga sekarang masih hidup dalam ucapan orang Gorontalo dan orang Belanda karena kesulitan dalam mengucapkannya diucapkan dengan Horontalo dan bila ditulis menjadi Gorontalo. Pada tahun 1824 daerah Limo Lo Pohalaa telah berada di bawah kekusaan seorang asisten Residen disamping Pemerintahan tradisonal. Pada tahun 1889 sistem pemerintahan kerajaan dialihkan ke pemerintahan langsung yang dikenal dengan istilah "Rechtatreeks Bestur". Pada tahun 1911 terjadi lagi perubahan dalam struktur pemerintahan Daerah Limo lo pohalaa dibagi atas tiga Onder Afdeling yaitu;

• Onder Afdeling Kwandang
• Onder Afdeling Boalemo
• Onder Afdeling Gorontalo

Selanjutnya pada tahun 1920 berubah lagi menjadi lima distrik yaitu :
• Distrik Kwandang
• Distrik Limboto
• Distrik Bone
• Distrik Gorontalo
• Distrik Boalemo

Pada tahun 1922 Gorontalo ditetapkan menjadi tiga Afdeling yaitu :
Afdeling Gorontalo

Afdeling Boalemo
Afdeling Buol

Sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, rakyat Gorontalo dipelopori oleh Bpk. H. Nani Wartabone berjuang dan merdeka pada tanggal 23 Januari 1942. Selama kurang lebih dua tahun yaitu sampai tahun 1944 wilayah Gorontalo berdaulat dengan pemerintahan sendiri. Perjuangan patriotik ini menjadi tonggak kemerdekaan bangsa Indonesia dan memberi imbas dan inspirasi bagi wilayah sekitar bahkan secara nasional. Oleh karena itu Bpk H. Nani Wartabone dikukuhkan oleh Pemerintah RI sebagai pahlawan perintis kemerdekaan.

Pada dasarnya masyarakat Gorontalo mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi. Indikatornya dapat dibuktikan yaitu pada saat "Hari Kemerdekaan Gorontalo" yaitu 23 Januari 1942 dikibarkan bendera merah putih dan dinyanyikan lagu Indonesia Raya. Padahal saat itu Negara Indonesia sendiri masih merupakan mimpi kaum nasionalis tetapi rakyat Gorontalo telah menyatakan kemerdekaan dan menjadi bagian dari Indonesia. Selain itu pada saat pergolakan PRRI Permesta di Sulawesi Utara masyarakat wilayah Gorontalo dan sekitarnya berjuang untuk tetap menyatu dengan Negara Republik Indonesia dengan semboyan "Sekali ke Djogdja tetap ke Djogdja" sebagaimana pernah didengungkan pertama kali oleh Ayuba Wartabone di Parlemen Indonesia Timur ketika Gorontalo menjadi bagian dari Negara Indonesia Timur.

Geografis

Berdasarkan UU No. 38 tahun 2001, wilayah Gorontalo ditetapkan sebagai Provinsi, lepas dari Provinsi Sulawesi Utara. Gorontalo sebagai provinsi yang ke 32 secara geografis terletak diantara 0º, 30' - 1º,0' lintang utara dan 121º,0' - 123º,30' Bujur Timur, yang diapit oleh Laut Sulawesi di sebelah Utara, Provinsi Sulut di sebelah Timur, Teluk Tomini di sebelah Selatan, dan Provinsi Sulteng di sebelah Barat.

Provinsi Gorontalo memiliki luas wilayah sebesar 12.215,45 km2

Iklim

Musim kemarau: Juli - September
Musim penghujan: September - Pebruari
Suhu udara siang hari: 30,9ºC – 34,0ºC
Suhu udara malam hari: 20,8ºC – 24,4ºC
Suhu minimum-maksimum: 23,0ºC - 31,8ºC
Kelembaban udara rata-rata: 83%

-----ADZKIA----
25.04.10_11.55

sumber : dari blog tetangga













Share
Tentang Gorontalo

Gorontalo adalah provinsi yang ke-32 di Indonesia. Sebelumnya, Gorontalo merupakan wilayah kabupaten di Sulawesi Utara. Seiring dengan munculnya pemekaran wilayah berkenaan dengan otonomi daerah, provinsi ini kemudian dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000 tertanggal 22 Desember 2000. Provinsi Gorontalo terletak di pulau Sulawesi bagian utara atau di bagian barat Sulawesi Utara. Luas wilayah provinsi ini 12.215 km² dengan jumlah penduduk sebanyak 887.000 jiwa (2004).

Kabupaten dan Kota

No. Kabupaten/Kota Ibu kota
1 Kabupaten Boalemo Marisa/Tilamuta
2 Kabupaten Bone Bolango Suwawa
3 Kabupaten Gorontalo Gorontalo
4 Kabupaten Gorontalo Utara Kwandang
5 Kabupaten Pohuwato Marisa
6 Kota Gorontalo -

Sebenarnya ada banyak bahasa daerah di Gorontalo. Namun hanya tiga bahasa yaitu: bahasa Gorontalo, bahasa Suwawa dan bahasa Atinggola (dan dari tiga bahasa ini tak satupun yang kukuasai dengan benar..hiks..) Dalam proses lahirnya bahasa yang ada khusus untuk bahasa daerah adalah bahasa Gorontalo. Saat ini bahasa Gorontalo telah dipengaruhi oleh bahasa Indonesia, sehingga kemurnian bahasa agak sulit diperoleh di Gorontalo.

Hingga saat ini ada 2 buah harian/surat kabar yang terbit di Gorontalo yaitu : Gorontalo Post dan Tribun Gorontalo. Beberapa waktu lalu sempat juga terbit Limboto Express, media milik Pemerintah Kabupaten Gorontalo yang kemudian sudah tidak terbit lagi. Selain itu juga pernah terbit Koran Gorontalo yang juga tidak berumur panjang.

Rumah adat

* Bandayo Po Boibe
* Bele li Mbui
* Dulohupa



Senjata tradisional

* Sabele/Parang


Gorontalo seperti daerah lainnya di Indonesia pernah lama dijajah oleh Belanda akan tetapi lebih dahulu merdeka ketimbang Indonesia. Gorontalo merdeka pada tahun 1942 ketika penjajah Belanda digantikan oleh Jepang. Pada tanggal 23 Januari 1942 itulah Gorontalo merdeka dengan perjuangan rakyat bersama tokoh pejuang heroiknya yaitu Nani Wartabone dan Kusno Danupoyo


----ADZKIA---
25.04.10_11.50

sumber : dari blog tetangga dengan sedikit perubahan...


Share
Alhamdulillah..akhirnya...

Bismillah.. Assalamu'alaikum wr..wbr..
Annyeong haseyo..???
Sobat nge-blog sudah cukup lama saya ingin kembali mengutak-atik blog ini...
tapi password- nya suka lupa-lupa ingat.. (maklum usia udh mw seperempat abad..hehe..)..
Dan alhamdulillah..akhirnya setelah mengerahkan segala tenaga..(halah..lebay..hehe)..bongkar sana-bongkar sini nyari catatan tempat dimana password blog ini disimpan...eureka..ketemu juga catatannya...^_^
Alhamdulillah...so..selamat menikmati uneg-uneg yang nantinya bakal dicurahkan disini yaa..
Dan mohon bimbingan dari semua..bagaimanapun juga saya sedang dalam proses membuktikan diri sebagai seorang "hamba"-Nya...
So,..kritikan..saran..dan apapun juga..(hadiah apa lagi..) insyaalloh takkan saya tolak..hehehe
Gamsahamnida...Jazakumulloh khairan katsiran...
Salam Ukhuwah...
Wassalam..

---ADZKIA---
25.04.2010_10:40
Share
today is the first day of the rest of my life...
Rabu malam ba’da isya aku segera mengungsi ke kosan nya Lilik ma Ria..khawatir akan ada skenario yang mungkin telah dipersiapkan jauh-jauh hari ma temen-temen di asrama berkaitan dengan ultahku..Pukul 00.00 wib di kamar kosan Lilik ma Ria..hp ku bergetar terus..ternyata ada beberapa sms ucapan yang masuk..(thanks ya kawan-kawan)..tidur bentar..kaget lagi ma bunyi hp..akhirnya ku segera bangun..mengambil wudhu..menegakkan sholat Lail..mencoba memuhasabahi perjalanan selama 24 tahun berada di dunia..lalu mencoba untuk membuat komitmen di hadapan-Nya..tuk membuat resolusi baru di sisa waktu yang di berikan-Nya…berjanji dan berkomitmen tuk memenuhi janji kepada-Nya yang pernah terucap kala ruh-ku ini belum bersatu dengan jasadku..Janji tuk menjadikan-Nya satu-satunya Rabb yang kan menjadi pengatur hidupku..
Setelah rindu berkhalwat dengan-Nya tertunaikan…ku lanjutkan nonton Final Liga Champion bareng Ria..(horee..2-0 untuk Barca..hehe)..Coz adik juga dah dari tadi sms, kalo dia lagi nonton Final Liga Champion..Hmm..jadi kangen rumah…Usai nonton Final, bangunin Lilik buat sahur bareng buat shaum Sunah Kamis…Subhanallah…indahnya sahur bareng…jadi kangen rumah (lagi)..Moga Ramadhan tahun ini bisa Ramadhan bareng keluarga di rumah…
Paginya langsung pulang ke asrama, n ternyata pas nyampe kamar temen-temen asrama (Chia, Chici, Fatmah, Rini, Ichin, K’Ida, Rahma Padang, K’Yuli, Ima) udah nyiapin kue tart ultah plus kadonya…Syukron katsiran ya saudara-saudaraku… Jazakumullah…
Siangnya ada kuliah Politik tapi dapat bocoran kalo temen-temen kelas mau ngerjain..jadi bingung harus gimana..gak masuk kuliah Politik, udah banyak bolosnya…kalo masuk..wah..ngeri ngebayangin skenario nya temen2..akhirnya mutusin untuk tetap berangkat, tapi gak pergi kul..sembunyi di masjid kampus..hehe..lalu diam2 ke kosan-nya Lilik..nebenk tidur coz ngantuk banget nonton Liga Champion..Tadinya emang mau kuliah..tapi udah terlanjur kesal sama Ima coz hp sama dompetku di sembunyiin ma dia..padahal lagi butuh banget ma hp..coz udah janji mau nelp ke rumah..ada janji ketemuan ma beberapa akhwat terkait Bengkel Kreasi..tapi hikmahnya..temen-temen jadi gak bisa ngerjain aku coz aku gak pergi kuliah..thanks ya ima..hehe..
Via tulisan ini aku pengen ngucapin terima kasihku buat orang-orang di sekelilingku yang telah mewarnai hidupku hingga kini di usia 24…
Thanks to :
Allah SWT atas setiap nikmat, anugrah, rahmah yang tak terhingga…ku slalu rindu berkhalwat dengan-Mu..
Uswah Ibadah..Baginda Rasul tercinta..sosok yang memberikan jiwa dan raganya demi tegaknya dien Islam..juga kepada ahlul bait dan para sahabat beliau…Ijinkan kulanjutkan perjuangan kalian tuk tegakkan kalimat tauhid..
Mama-papa..makasih buat ucapannya..buat doa dan restunya…juga buat subsidi-subsidinya..hehe..udah punya gaji masih aja minta subsidi tiap bulan..maaf ya ma..pa…Janji deh besok-besok bakal mencoba untuk berhemat…kan udah tambah dewasa..hehe..Love u..miss u..
Adekku yang manja banget..tukang ngejailin aku..yang juga rajin nelponin aku..jangan lupa sholat yaa..n moga bisa lulus SMU dengan nilai bagus…Amiiin..Luph u..Miss u..
Almarhum kembaran adekku..meski kebersamaan kita tak lama..kakak masih tetap ingat dan selalu berdoa untukmu adekku sayang..Miss u..
Kakak2ku..…tmen asyik buat diskusi…yang sering ngomporin aku buat cepet2 nikah..hehe..lom ada yang mau ma aku nih kak ^_^…
Tante-tante-ku..om-ku..mami-papi….yang selalu nelponin aku juga sms-in aku kata-kata yang penuh harapan dan juga doa yang membuatku selalu bersemangat..Ku bahagia memiliki kalian sebagai keluargaku…
Opa-oma yang lagi sakit..moga cepet sembuh yaa..miss u..makasih dah ngirim acar ikan laut favoritku…
Ponakan-ponakanku..pewaris mimpi-mimpiku…juga ponakan baruku Siti Ghaida Amaliyah Putri…Miss uuu……btw, pesanan oleh2nya banyak banget euy..!!!
Sahabat-sahabat kecilku di Taman Baca Darul Kutub…wah..kakak kangen kalian nih…
Sepupu-sepupuku…yang udah ngasih ucapan selamat…juga buat sepupu2ku yang mau walimahan bulan juli nanti..insyaalloh aku bakalan hadir di walimahan kalian..otree…
Sahabat-sahabatku DIFAS GANK..ada Cecy..(moga cepet sembuh ya say..)..Fany..Evien..syukran buat doa dan ucapannya..buat hari-hari suka dan duka kita..hehe..mizz u..juga almarhumah Khaka DIFAS..Mizzz u Kha..Ku kangen denger suara, canda dan tawamu..Btw, kpn ya kita DIFAS GANK nyusul temen2 di gank lain yg dah pd nikah..diledekin terus nih kita..gmana donk?^_^
Temen2 SD..SMP…SMK especially kelas III Accounting 1…waa…kangeeen…(hmm..kyknya kita bakalan reunian lagi di walimahannya Akh Sahril nih…)
Temen2 di Rapala….ku kangen naik gunung lagi nih..hiks..hiks…
Nenk di Tangerang..syukran nenk..dah nganggap Rahmah adik nenk..moga cepet ketemu jodohnya ya teteh-ku yang cantik..kapan nih berangkat umrah nya..afwan lom sempet maen ke Tangerang..
Tante Yudi se-keluarga di Buah Batu..maaf ya tante..Rahmah lom memenuhi janji buat nginap di sana..Salam buat Kang Rizky..maaf udah sering ngerepotin..
Temen2 di aspi especially blok biru n blok merah..Chia..Chici..Fatmah..Rini..Ichin..K.Ida..Mba IRa..K’Yuli (gak ujian duluan kak Yul?Uts kemarin kan belakangan..hehe)..Rahmah Padang..Jazakumullah buat kue tart sama kadonya yaa…
Adekku Lilik ma Ria…syukran buat sahur barengnya..juga dah ditemenin nonton Final Liga Champion..btw..jagain Bengkel Kreasi yaa..Rahmah yakin kalian pasti bisa..SEMANGAT!!!
Temen2 di STAN…Ela..Novi..Vana…Nita…Deborah…Leng…Desy(mana oleh2nya dari Swiss?)…Mas Fikri…Arsyad..Nu’…Mas Faiz…Mas Jefry..Mas Bambang…Mas Hikmat yang sekarang udah pindah tugas ke Semarang…Indri di Aceh….Yati di BPK Perwakilan Sulteng…(p kbr semuanya)…pokoke buat semua aja deh..woy..istirahat bentar napa…kyknya pd serius banget ngitung duit..hehe..btw, ingat ya..duitnya amanah rakyat..WASPADALAH!!!
Buat guru-guru tercinta dari mulai tk..smp..smk..dosen2 di STAN especially P’Budi Setiawan atau yang terkenal dgn panggilannya P’Buset..P’Kuwat Slamet..p kbrnya pak..dosen2 di STKS Bandung…nuhun pisan bapak ibu sadayana…
“em-er” ku yang tgl lahirnya sama denganku..met milad jg ya Teh..jg akhwat fillah di liqo..Jazakumullah buat doanya..Ayo kita telusuri jejak perjuangan Rasul..lalu kita pancangkan panji ISlam…
Mba Dwi..’em-er’ ku waktu liqo di PKS..juga akhwat fillah di PKS..ukhty Nisa with Mas-nya yg gak sabar nunggu kujunganku ke Solo..hehe..Mba Puji..Mba Tari..Ukhty Dewi..Ukhty Hindun..Ukhty Fatra..dan akhwat lainnya yg gak sempat disebutin..jazakumullah..
Mba Endah ‘em-er’ ku waktu liqo di Hizbut Tahrir.udah mau menetap di Semarang ya mba..jg akhwat fillah di HT..ada ukhty Darma..temen diskusi yg menyenangkan..saking mengasyikkan..kita sering kehabisan pulsa di tengah diskusi..hehe..(btw, dah tgl di Makasar dah lancar ngomong pake logat Mksr jie..)Ukhty Detty..masih ingat kenakalan kita dulu wkt di acara walimahannya K’Dewi?hehe..K’Dewi..kapan mujahid kecilnya lahir?..Ukhty Zahra..personel band yg dah tobat..hehe..aku kangen bernasyid ria ukhty..kangen denger petikan gitarmu..juga lirik-lirik nasyid ciptaanmu..btw, dnger2 dah nambah satu lagi mujahid kecilnya yaa..subhanalloh..Mba Aliyah..Teh Nining..(dah balik ke Bogor y Teh..) Ukhty Yuni..Ukhty Imma..yg udah pindah ke Mksr juga..Mba Indri..Dokter Alya..K’Devi..Teh Mia..pokoke semua akhwat fillah di HT yg lom sempet disebut satu persatu..mizz u all..keep fighting to DAULAH KHILAFAH ROSYIDAH…
Akhwat fillah…mabit ashabul quran di Salman ITB…dari UNIKOM..UNPAD..STT Telkom..UNISBA….Gunung Jati….Itenas….Unjani…..kemarin mabit di Masjid Habiburrahman lagi yaa…akhwat di STKS..hayoo..mabit ashabul quran di Salman..seru loh..Rahmah sorangan wae nih dari STKS..
Ukhty Tika dari STIS Jakarta..seru ya diskusi kita malam itu..sayang Tika udah harus balik ke Jakarta seiring berakhirnya PTK Expo 2009..salam buat temen2nya ya..
Oh ya..hampir lupa..buat tetangga2 ku juga yg udah pada ngirim sms ucapan ultah..Mama Yul se-keluarga..Mama Eta se-keluarga..Mama Susan se-keluarga..Mama Iki se-keluarga..Mama Fajar se-kelurga..Ses Ira se-keluarga…wah…makasih banyak buat ucapannya yaa..insyaalloh tasyakurannya bulan Ramadhan nanti di rumah sekalian buka puasa bareng…
Temen2 di Asrama Gorontalo di Ledeng..wah..afwan nih..dah jarang maen ke sana…^_^
Tak lupa juga mujahid mujahidah Keluarga Mahasiswa Muslim STKS Bandung…afwan jiddan..rahmah minta ijin insyaalloh tuk sementara menghilang dari peredaran dakwah kampus ..Maaf lahir bathin ya..atas khilaf dan salah Rahmah baik yg gak sngaja maupun yg disengaja…Doain Rahmah yaa..bisa menyelesaikan amanah yang lom sempet selesai coz dah melarikan diri ke sini..hehe..biar bisa fokus buat pengembangan dakwah kampus kita ke depan..Keep fighting!!!
Temen2 semua di dunia “gaib”..fs..miling list..chatting..blogging..syukran katsiran..buat Mas Tri di Jogja yg dah ngasih ucapan dua hari sebelum ultahku^_^..salam buat komunitas IRAMAMU nya…buat Majid di Solo..(hmm..kykx penelitian kita bakal di mulai di bulan Juni ini yaa..hehe..jgn lupa siapin alat2nya..)..buat Ce_Moez…Happy B’day juga ukhty…ketemuan yuuk..Rahmah pulang bulan Juli ini…Mba Helda di Medan…kpn2 aku maen ke sana ya Mba…:)..Jacky di STAN…Semangat ya bro…dan semuanya yg lom sempet di sebut…Jazakumullah…
Temen2 kls 1E yang pada jail2…pokeke gak boleh lengah mah kalo lagi kul di kelas..bisa2 pulangnya nyeker..coz sepatu temen2 yg gi pd lengah selalu jadi target operasi kawan2 yang dimotori sang Ketua Kelas…ih..nyebelin banget deh..
Semuanyaaaaaaaaaaaaa….luph u all b’coz Alloh…
Muhasabahku di usia ke 24…
Hidup ini ternyata gak lebih dari 0,5 detik cosmic
sehari di padang mahsyar sama dengan 50.000 tahun dunia (QS.70:4)
sehari di akhirat sama dengan 1000 tahun dunia (QS. 32:5)
Kalo usiaku bisa mencapai 100 tahun
itu artinya sama dengan 2 jam 24 menit di akhirat!!
Jika ku berdiri setahun mengantri di padang mahsyar..
sama dengan 365 hari x 50.000 x 300 tahun akhirat
yang artinya masa antrianku bisa mncapai 5 MILYAR tahu dunia..
ALLOHU AKBAR!!!Betapa kecilnya dunia..apalagi diriku diantara debu-debu galaksi…
Betapa singkatnya hidup di atas dunia ini..
Rabb…jangan biarkan waktuku yang tersisa ini menjadi sia-sia..
Bimbing hamba-Mu ini Rabb..
Jangan biarkan kugadaikan kehidupan akhiratku
hanya untuk hidup di dunia yang singkat ini..
Ya Rabb…selalu ingatkan hamba bahwa..
TODAY IS THE FIRST DAY OF THE REST OF MY LIFE
Share
Bantu Aku...
Duhai..Rabb-ku..Yang Agung..
Duhai..Pemilik hatiku..
Bantu aku melupakannya…..
Biarkan rasa ini utuh hanya untuk-Mu….
Biarkan rindu ini hanya ku labuhkan untuk-Mu..
Biarkan hingga saat itu tiba..
Kalaupun saat itu tiba..dia yg kau takdirkan untukku
Biarkan aku mencintainya..
Dengan rasa yang pernah terhenti jeda…
-----24:02:2009-----
Share
kriuk…kriuk..Kritik…

-->
Tulisanku kali ini akan mencoba menjelaskan bagaimana cara membuat kripik yang benar. He..he..gak ding! Tapi kita bakal ngebahas bagaimana kritik bisa kriuk..kriuk..serenyah kripik favoritmu. Hehe…
Tulisan ini lahir dari pengalaman juga kegelisahan melihat ukhuwah ikhwah fillah di berbagai lembaga dakwah khususnya di dakwah kampusku. Kelihatannya memang baik-baik saja. Tapi aku yakin sebenarnya jauh di lubuk hati yang paling dalam..ceileh..-khususnya akhwat yang pernah menjadi korban kritik ini-(syukron udah mau berbagi) pasti tersimpan luka yang meskipun telah sembuh tetap saja meninggalkan bekasnya (halah..lebay! hehe..). Semoga tulisan ini menjadi salah satu upaya untuk tabayyun buat ikhwah fillah di dakwah kampus –buat yg sempat membacanya- juga buat ikhwah fillah dimanapun yang berada dalam barisan dakwah. Karena sesungguhnya kritik mengkritik ini berpengaruh terhadap kondisi dakwah ke depan. Baik terhadap subjek dakwah itu sendiri maupun terhadap objek dakwah.
Berdakwah apabila dianalogikan sebagai aktivitas jual beli, maka dakwah disini adalah produk yang dijual, objek dakwah adalah pembelinya sementara yang menyampaikan dakwah adalah penjualnya. Terkadang secara tidak sadar kita seringkali menyalahkan objek dakwah (sang pembeli) karena tidak mau menerima dakwah (produk) yang kita sampaikan. Padahal kalo kita mau mengakui dengan jujur, kesalahan paling banyak justru lebih banyak dari penyampai dakwah (sang penjual).
Contohnya jika ada 2 orang penjual, yang menjual produk yang kualitasnya sama-sama bagus dan terjamin, penjual yang pertama melayani pembeli dengan ramah dan santun, sementara penjual yang satunya melayani pembeli dengan ketus dan marah-marah. Bukankah pembelinya pasti lebih memilih untuk membeli pada penjual yang melayaninya dengan baik? Bahkan meskipun produk yang ditawarkan penjul yang tidak ramah itu dijual murah, sang pembeli pasti tidak akan mau membeli ke dia. Syukur-syukur jika kualitas produknya sama-sama bagus dan terjamin. Bagaimana bila kualitas produk yang ditawarkan sang penjual ramah adalah kualitas yang tidak bagus??? (pikir ndiri deh..dah gede kan…hehehe)
Seperti itu jugalah dunia dakwah. Pada dasarnya dakwah adalah menjual nilai-nilai kebaikan Islam, namun bila tidak ditawarkan secara baik-baik, kemungkinan besar objek dakwah akan lebih memilih nilai-nilai diluar Islam yang ditawarkan dengan penuh keramahan. Sementara bagi yang sama-sama menjadi subjek dakwah (sang penjual), kebayang gak sih kerja bareng orang yang kayak gitu. Yang ada kita nya pasti kabur cari sesama teman penjual yang pengertian. Hehehe…
So, jangan pernah mengkritik tanpa terlebih dahulu melihat situasi dan mengetahui pasti kondisi objek dakwah yang sudah pasti memiliki kondisi keberagamaan yang berbeda-beda. Kritik pada dasarnya adalah memberikan input berharga yang bisa dimanfaatkan oleh si penerima untuk mengevaluasi dirinya untuk mencapai yang terbaik dari dirinya. Kritik adalah upaya timbal balik, memberi dan menerima. Namun yang perlu disadari bahwa kebanyakan orang menganggap kritik sebagai serangan, celaan atau cemoohan yangmenjatuhkn harga diri. Sehingga kita perlu mempelajari bagaimana teknik mengkritik yang efektif (sama-sama belajar yuuk..). Agar kritik bisa disampaikan dengan begitu renyahnya hingga membuat si penerima kritik tidak merasa tersudut. Karena sesungguhnya kritik adalah seni mengevaluasi dan menganalisis satu tindakan dengan pengetahuan dan kesantunan.
Pada umumnya yang sering menjadi sasaran kritik ini adalah para akhwat yang notabene perempuan. Baik dia sebagai objek dakwah maupun sebagai subjek dakwah. Perlu diketahui bahwa perempuan memiliki cara yang berbeda dalam menanggapi kritik. Ini berkaitan erat dengan pola pergaulan yang tentu saja berbeda ketika masih kanak-kanak. Pada masa kecil, anak-anak perempuan terbiasa bermain boneka-bonekaan atau rumah-rumahan (except aku yg suka main layangan :P). Permainan ini lebih menciptakan kebersamaan dan kebutuhan untuk saling menghargai diantara sesama anak perempuan. Jika salah satu mengkritik, yang lain menganggap bahwa memang ada yang salah di diri mereka secara keseluruhan (kayaknya kebawa sampe dewasa deh J). Sehingga perempuan cenderung menanggapi kritik secara pribadi dengan sikap defensive atau dengan sikap pasif. Lebih suka memendamnya ketimbang mengungkapkannya.
Sementara bagi anak laki-laki yang terbiasa bermain dalam tim olahraga, permainan atau latihan, biasanya berupaya untuk saling mengungguli dan mengkritik. Semakin dikritik, semakin terpacu untuk mencapai prestasi terbaik atau memenangkan kompetisi, bukannya malah mencela dan menyalahkan diri sendiri. Makanya bagi laki-laki, kritik cenderung dianggap sebagai input tentang bagaimana cara mencapai prestasi terbaik.
Jadi jelas bukan ada perbedaan yang sangat mendasar antara perempuan dan laki-laki dalam menanggapi kritik. Makanya, saran nih buat yang suka bikin kripik pedas..ups maksudnya kritik, cobalah untuk mengkritik dengan cara yang ahsan. Bikin kritikanmu serenyah mungkin. Dan berusahalah untuk bisa lebih bijaksana dalam menyikapi kesalahan orang lain, sebab bisa saja kesalahan itu terjadi hanya karena kesalahpahaman. Dan jangan pernah mengharapkan perbaikan terlalu instant. Lakukan pendekatan berulang kali jika kesalahan yang sama masih tetap terjadi sampai berhasil mendapatkan akhwatnya..(huu..maunya.. J)..oops..maksudnya mendapatkan komitmennya untuk memperbaiki diri. Kalo gak bisa juga, minta tolong orang terdekatnya yang sekiranya lebih bijak untuk meluruskan..(rambut keriting kalee…)
Salah satu sifat Rasulullah saw yang mulia diantaranya adalah kasih sayang beliau terhadap sesamanya sekalipun mereka berbuat salah. Bahkan Allah swt terhadap Fira’aun yang menyebut dirinya sebagai tuhan, memerintahkan Nabi Musa as dan saudaranya Nabi Harun as untuk berbicara lemah lembut.
“ Maka berbicaralah kalian kepadanya (Fir’aun) dengan kata-kata yang lemah lembut…(TQS. Thaha: 44)
Bahkan Allah swt menegur Fir’aun dengan cara yang lemah lembut pula.
“ Adakah keinginanmu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)? Dan kamu kan Ku tunjukkan ke jalan Tuhanmu agar kamu takut kepada-Nya” (TQS. An-Nazi’at : 18-19)
Ya Rahman..Ya RAhim…Maha Kasih-NYa Engkau..Maha Penyayang-NYa Engkau…
Allah dengan segala keagungan-Nya saja bisa berbuat seperti itu kepada manusia paling sombong Fir’aun. Apalagi kita yang kalau bukan karena limpahan rahmah-Nya tidak mungkin berada dijalan ini.. (Ya Allah..ampunilah kami atas setiap noktah..setiap zarrah kesombongan yang ada di diri kami. Bukankah tanpa limpahan rahmah-Mu..mungkin saja saat ini kami ada dijalan kemaksiatan..Na’udzubillah..)
Bukankah mereka yang sering tanpa sengaja kita lukai hatinya adalah saudara seiman kita?? (Allah..ampunilah kami bila lisan ini tanpa sengaja menggores luka dihati saudara-saudara kami..)
Banyak kaidah dasar dalam Al Qur’an dan Hadist yang mengatur etika pergaulan yang menunjukkan betapa Islam sangat peduli terhadap reputasi (harga diri) setiap orang. Ajaran etika ini menunjukkan betapa manusia adalah makhluk yang beradab, memiliki jati diri dan kehormatan yang tidak dimiliki oleh makhluk manapun.
Semoga tulisan ini sebagai langkah awal memediasi kesalahpahaman yang sering terjadi antara ikhwan-akhwat di dunia dakwah manapun khususnya di dakwah kampusku. Ukhuwah itu bila diibaratkan sebagai pelangi, maka ketika salah satu warna pelangi itu tidak terlihat atau memudar warnanya, sesungguhnya pelangi itu tak lagi terlihat indah.
Dalam dakwah ilallah , amal jama’i yang ada bukan sekadar ikatan organisasi formal semata. Namun lebih dari itu, karena yang menghubungkan dan mengikat kita adalah rasa cinta pada jalan dakwah. Sejauh mana rasa bersaudara karena Allah itu menghujam dalam hati, sejauh itu pula kita akan merasakan kenikmatan dakwah ilallah dan kenikmatan beramal jama’i, kebahagiaan bergabung dibarisan Islam. Seberapa mendalam rasa bersaudara itu meliputi barisan yang luas, maka sejauh itu pula akan muncul kebangkitan dan terpimpinnya umat Islam.
Semoga di dunia dakwah manapun khususnya di dakwah kampusku nanti akan tercipta iklim muhasabah. Semoga kelak kita sama-sama bisa menyediakan waktu untuk saling memberikan evaluasi. Sehingga akan menciptakan imej di dalam diri kita masing-masing bahwa saling mengkritik itu sebenarnya sangat positif untuk kemajuan bersama.
“ Maka disebabkan rahmah dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri darimu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan bagi mereka dan bermusyawarah-lah dengan mereka dalam urusan itu..” (TQS. Ali Imran :159)
Wassalam..
Keep ukhuwah ^_^
rahmah_adzkia
15:02:2009
Share
  • Salam Ta'aruf

    Rahmah Archivienna,,,
    seorang muslimah yang masih terus belajar mengenal, memahami dan mencoba istiqomah menapakkan kaki di jalan perjuangan menegakkan dien-Nya,,,menyukai hujan,,,dunia arsitektur,,,kota Vienna-Austria,,dan musim gugur,,,,selain membaca, menulis, dan backpacker,,,seorang Rahmah Archivienna juga seorang penikmat film meskipun tidak sampai pada taraf addict,,,ada satu syarat ketika seorang Rahmah Archivienna memutuskan menikmati film,,yaitu bertema sejarah/konspirasi/arsitektur, khusus drama seri Korea ada syarat lainnya,,,ketika pemerannya si "Smile Boy" a.k.a Lee Seung Gi,,, ^^

    Last but not least,,,terima kasih sudah menyempatkan diri mampir di blog ini,,,serupa sketsa yang lugas yang selalu tak memerlukan sentuhan berlebihan,,,tak memerlukan "make up" yang memupus "kecelakaan",,,maka seperti inilah blog ini ditampilkan,,,


    Best Regard,
    "Arsitek" Peradaban

    Rahmah Archivienna

    Rahmah Archivienna

    SpiritDakwahKu...

    Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.

    (TQS. 9:128)

    Nasehat Murrobiyahku..

    ..perbanyaklah bekal..karena perjalananmu amat jauh…

    ..perbaharuilah semangat pengabdianmu pada ALLOH..

    ...karena samudera yang kan kau arungi..amatlah dalam..

    ..bersungguh-sungguhlah dalam beramal..

    ..karena jembatan yang akan kau lewati amat halus..

    ..ikhlaslah dalam beramal..

    ...karena Sang Maha Pengawas Menghargai keikhlasanmu..

    ..tetap semangat mujahidahku...

    Kampus Impianku

    Kampus Impianku

    I'M COMING...^_^

    I'M COMING...^_^