Saat kita pahami arti perjuangan..maka kita telah siap melangkah diatas batu yang tajam..terjatuh dalam jurang yang terjal..dan tersesat dalam luasnya padang..hanya orang MUKHLIS..yang tetap mampu BANGKIT dan BERGERAK...Keep ISTIQOMAH...!!!
Repost : Mencintai Penanda Dosa,..

Dalam hidup, Allah sering menjumpakan kita dengan orang-orang yang membuat hati bergumam lirih, “Ah, surga masih jauh.” Pada banyak kejadian, ia diwakili oleh orang-orang Rata Penuhpenuh cahaya yang kilau keshalihannya kadang membuat kita harus memejam mata.

Dalam tugas sebagai Relawan Masjid di seputar Merapi hari-hari ini, saya juga bersua dengan mereka-mereka itu. Ada suami-isteri niagawan kecil yang oleh tetangganya sering disebut si mabrur sebelum haji. Selidik saya menjawabkan, mereka yang menabung bertahun-tahun demi menjenguk rumah Allah itu, menarik uang simpanannya demi mencukupi kebutuhan pengungsi yang kelaparan dan kedinginan di pelupuk mata.

“Kalau sudah rizqi kami”, ujar si suami dengan mata berkaca nan manusiawi, “Kami yakin insyaallah akan kesampaian juga jadi tamu Allah. Satu saat nanti. Satu saat nanti.” Saya memeluknya dengan hati gerimis. Surga terasa masih jauh di hadapan mereka yang mabrur sebelum berhaji.

Ada lagi pengantin surga. Keluarga yang hendak menikahkan dan menyelenggarakan walimah putra-putrinya itu bersepakat mengalihkan beras dan segala anggaran ke barak pengungsi. Nikah pemuda-pemudi itu tetap berlangsung. Khidmat sekali. Dan perayaannya penuh doa yang mungkin saja mengguncang ‘Arsyi. Sebab semua pengungsi yang makan hidangan di barak nan mereka dirikan berlinangan penuh haru memohonkan keberkahan.

Catatan indah ini tentu masih panjang. Ada rumah bersahaja berkamar tiga yang menampung seratusan pelarian musibah. Untuk pemiliknya saya mendoa, semoga istana surganya megah gempita. Ada juru masak penginapan berbintang yang cutikan diri, membaktikan keahlian di dapur umum. Ada penjual nasi gudheg yang sedekahkan 2 pekan dagangannya bagi ransum para terdampak bencana. Semoga tiap butir nasi, serpih sayur, dan serat lelaukan bertasbih untuk mereka.

Ada juga tukang pijit dan tukang cukur yang keliling cuma-cuma menyegarkan raga-raga letih, barak demi barak. Ad dokter-dokter yang rela tinggalkan kenyamanan ruang berpendingin untuk berdebu-debu dan berjijik-jijik. Ada lagi para mahasiswa dan muda-mudi yang kembali mengkanakkan diri, membersamai dan menceriakan bocah-bocah pengungsi. Semua kebermanfaatan surgawi itu, sungguh membuat iri.
***

“Ah, surga masih jauh.”
Setelah bertaburnya kisah kebajikan, izinkan kali ini saya justru mengajak untuk menggumamkan keluh syahdu itu dengan belajar dari jiwa pendosa. Jiwa yang pernah gagal dalam ujian kehidupan dariNya. Mengapa tidak? Bukankah Al Quran juga mengisahkan orang-orang gagal dan pendosa yang berhasil melesatkan dirinya jadi pribadi paling mulia?
Musa pernah membunuh orang. Yunus bahkan sempat lari dari tugas risalah yang seharusnya dia emban. Adam juga. Dia gagal dalam ujian untuk tak mendekat pada pohon yang diharamkan baginya. Tapi doa sesalnya diabadikan Al Quran. Kita membacanya penuh takjub dan khusyu’. “Rabb Pencipta kami, telah kami aniaya diri sendiri. Andai Kau tak sudi mengampuni dan menyayangi, niscaya jadilah kami termasuk mereka yang rugi-rugi.” Mereka pernah menjadi jiwa pendosa, tetapi sikap terbaik memuliakan kelanjutan sejarahnya.

Kini izinkan saya bercerita tentang seorang wanita yang selalu mengatakan bahwa dirinya jiwa pendosa. Kita mafhum, bahwa tiap pendosa yang bertaubat, berhijrah, dan berupaya memperbaiki diri umumnya tersuasanakan untuk membenci apa-apa yang terkait dengan masa lalunya. Hatinya tertuntun untuk tak suka pada tiap hal yang berhubungan dengan dosanya. Tapi bagaimana jika ujian berikut setelah taubat adalah untuk mencintai penanda dosanya?
Dan wanita dengan jubah panjang dan jilbab lebar warna ungu itu memang berjuang untuk mencintai penanda dosanya.

“Saya hanya ingin berbagi dan mohon doa agar dikuatkan”, ujarnya saat kami bertemu di suatu kota selepas sebuah acara yang menghadirkan saya sebagai penyampai madah. Didampingi ibunda dan adik lelakinya, dia mengisahkan lika-liku hidup yang mengharu-birukan hati. Meski sesekali menyeka wajah dan mata dengan sapu tangan, saya insyaf, dia jauh lebih tangguh dari saya.

“Ah, surga masih jauh.”
Kisahnya dimulai dengan cerita indah di semester akhir kuliah. Dia muslimah nan taat, aktivis dakwah yang tangguh, akhwat yang jadi teladan di kampus, dan penuh dengan prestasi yang menyemangati rekan-rekan. Kesyukurannya makin lengkap tatkala prosesnya untuk menikah lancar dan mudah. Dia tinggal menghitung hari. Detik demi detik serasa menyusupkan bahagia di nafasnya.

Ikhwan itu, sang calon suami, seorang lelaki yang mungkin jadi dambaan semua sebayanya. Dia berasal dari keluarga tokoh terpandang dan kaya raya, tapi jelas tak manja. Dikenal juga sebagai ‘pembesar’ di kalangan para aktivis, usaha yang dirintisnya sendiri sejak kuliah telah mengentas banyak kawan dan sungguh membanggakan. Awal-awal, si muslimah nan berasal dari keluarga biasa, seadanya, dan bersahaja itu tak percaya diri. Tapi niat baik dari masing-masing pihak mengatasi semuanya.

Tinggal sepekan lagi. Hari akad dan walimah itu tinggal tujuh hari menjelang, ketika sang ikhwan dengan mobil barunya datang ke rumah yang dikontraknya bersama akhwat-akhwat lain. Sang muslimah agak terkejut ketika si calon suami tampak sendiri. Ya, hari itu mereka berencana meninjau rumah calon tempat tinggal yang akan mereka surgakan bersama. Angkahnya, ibunda si lelaki dan adik perempuannya akan beserta agar batas syari’at tetap terjaga.

“’Afwan Ukhti, ibu dan adik tidak jadi ikut karena mendadak uwak masuk ICU tersebab serangan jantung”, ujar ikhwan berpenampilan eksekutif muda itu dengan wajah sesal dan merasa bersalah. “’Afwan juga, adakah beberapa akhwat teman Anti yang bisa mendampingi agar rencana hari ini tetap berjalan?”
“Sayangnya tidak ada. ‘Afwan, semua sedang ada acara dan keperluan lain. Bisakah ditunda?”
“Masalahnya besok saya harus berangkat keluar kota untuk beberapa hari. Sepertinya tak ada waktu lagi. Bagaimana?”

Akhirnya dengan memaksa dan membujuk, salah seorang kawan kontrakan sang Ukhti berkenan menemani mereka. Tetapi bi-idzniLlah, di tengah jalan sang teman ditelepon rekan lain untuk suatu keperluan yang katanya gawat dan darurat. “Saya menyesal membiarkannya turun di tengah perjalanan”, kata muslimah itu pada saya dengan sedikit isak. “Meskipun kami jaga sebaik-baiknya dengan duduk beda baris, dia di depan dan saya di belakang, saya insyaf, itu awal semua petakanya. Kami terlalu memudah-mudahkan. AstaghfiruLlah.”

Ringkas cerita, mereka akhirnya harus berdua saja meninjau rumah baru tempat kelak surga cinta itu akan dibangun. Rumah itu tak besar. Tapi asri dan nyaman. Tidak megah. Tapi anggun dan teduh.
Saat sang muslimah pamit ke kamar mandi untuk hajatnya, dengan bantuan seekor kecoa yang membuatnya berteriak ketakutan, syaithan bekerja dengan kelihaian menakjubkan. “Di rumah yang seharusnya kami bangun surga dalam ridhaNya, kami jatuh terjerembab ke neraka. Kami melakukan dosa besar terlaknat itu”, dia tersedu. Saya tak tega memandang dia dan sang ibunda yang menggugu. Saya alihkan mata saya pada adik lelakinya di sebalik pintu. Dia tampak menimang seorang anak perempuan kecil.

“Kisahnya tak berhenti sampai di situ”, lanjutnya setelah agak tenang. “Pulang dari sana kami berada dalam gejolak rasa yang sungguh menyiksa. Kami marah. Marah pada diri kami. Marah pada adik dan ibu. Marah pada kawan yang memaksa turun di jalan. Marah pada kecoa itu. Kami kalut. Kami sedih. Merasa kotor. Merasa jijik. Saya terus menangis di jok belakang. Dia menyetir dengan galau. Sesal itu menyakitkan sekali. Kami kacau. Kami merasa hancur.”

Dan kecelakaan itupun terjadi. Mobil mereka menghantam truk pengangkut kayu di tikungan. Tepat sepekan sebelum pernikahan.
“Setelah hampir empat bulan koma”, sambungnya, “Akhirnya saya sadar. Pemulihan yang sungguh memakan waktu itu diperberat oleh kabar yang awalnya saya bingung harus mengucap apa. Saya hamil. Saya mengandung. Perzinaan terdosa itu membuahkan karunia.” Saya takjub pada pilihan katanya. Dia menyebutnya “karunia”. Sungguh tak mudah untuk mengucap itu bagi orang yang terluka oleh dosa.
“Yang lebih membuat saya merasa langit runtuh dan bumi menghimpit adalah”, katanya terisak lagi, “Ternyata calon suami saya, ayah dari anak saya, meninggal di tempat dalam kecelakaan itu.”

“SubhanaLlah”, saya memekik pelan dengan hati menjerit. Saya pandangi gadis kecil yang kini digendong oleh sang paman itu. Engkaulah rupanya Nak, penanda dosa yang harus dicintai itu. Engkaulah rupanya Nak, karunia yang menyertai kekhilafan orangtuamu. Engkaulah rupanya Nak, ujian yang datang setelah ujian. Seperti perut ikan yang menelan Yunus setelah dia tak sabar menyeru kaumnya.

“Doakan saya kuat Ustadz”, ujarnya. Tiba-tiba, panggilan “Ustadz” itu terasa menyengat saya. Sergapan rasa tak pantas serasa melumuri seluruh tubuh. Bagaimana saya akan berkata-kata di hadapan seorang yang begitu tegar menanggung semua derita, bahkan ketika keluarga almarhum calon suaminya mencampakkannya begitu rupa. Saya masih bingung alangkah teganya mereka, keluarga yang konon kaya dan terhormat itu, mengatakan, “Bagaimana kami bisa percaya bahwa itu cucu kami dan bukan hasil ketaksenonohanmu dengan pria lain yang membuat putra kami tersayang meninggal karena frustrasi?”

“Doakan saya Ustadz”, kembali dia menyentak. “Semoga keteguhan dan kesabaran saya atas ujian ini tak berubah menjadi kekerasan hati dan tak tahu malu. Dan semoga sesal dan taubat ini tak menghalangi saya dari mencintai anak itu sepenuh hati.” Aduhai, surga masih jauh. Bahkan pinta doanya pun menakjubkan.

Allah, sayangilah jiwa-jiwa pendosa yang memperbaiki diri dengan sepenuh hati. Allah, jadikan wanita ini semulia Maryam. Cuci dia dari dosa-dosa masa lalu dengan kesabarannya meniti hari-hari bersama sang buah hati. Allah, balasi tiap kegigihannya mencintai penanda dosa dengan kemuliaan di sisiMu dan di sisi orang-orang beriman. Allah, sebab ayahnya telah Kau panggil, kami titipkan anak manis dan shalihah ini ke dalam pengasuhanMu nan Maha Rahman dan Rahim.

Allah, jangan pula izinkan hati kami sesedikit apapun menghina jiwa-jiwa pendosa. Sebab ada kata-kata Imam Ahmad ibn Hanbal dalam Kitab Az Zuhd yang selalu menginsyafkan kami. “Sejak dulu kami menyepakati”, tulis beliau, “Bahwa jika seseorang menghina saudara mukminnya atas suatu dosa, dia takkan mati sampai Allah mengujinya dengan dosa yang semisal dengannya.”


***
NB: sahibatul hikayah berpesan agar kisah ini diceritakan untuk berbagi tentang betapa pentingnya menjaga iman, rasa taqwa, dan tiap detail syari’atNya di tiap langkah kehidupan. Juga agar ada pembelajaran untuk kita bisa memilih sikap terbaik menghadapi tiap uji kehidupan. Semoga Allah menyayanginya.

Oleh : Salim A. Fillah
Share
Klasifikasi Ikhwan Part. I

Berdasarkan Pemahaman Terhadap Islam

  • Ikhwan Spons
Sebagaimana sebuah spons (B.Inggris = sponge), ikhwan spons menyerap terlalu banyak materi. Orang bisa sangat kagum dengan wawasan keislamannya. Ia dapat menjelaskan dalil dengan baik, bisa berdebat dengan fasih. Ia bisa mempertahankan pendapatnya dengan argumentasi kuat,,menyitir ayat Al Quran dan hadist..Ngustad banget deh pokoknya,.

Sayangnya, ikhwan spons menyerap ilmu tanpa saringan.
Overload. Apa saja ia lahap,.tanpa pendirian pada satu dalil yang cukup kuat..Ia menjadi jenuh sendiri,..seperti larutan gula jenuh,.air tak dapat melarutkan butir-butir gula lagi karena jumlah gula dalam air sudah melewati ambang batas untuk bisa larut,..Manisnya jadi nggak enak,..

Selanjutnya ikhwan spons merasa agama menjadi penghambat dan bukan pendorong dalam bertindak,..Aturan agama yang seharusnya bisa mempermudah malah menjadi sulit,.agama belum menjadi penuntun dan bukan inspirasi dalam kehidupannya,.Fatalnya lagi,.ia sering mengutip ayat Al Quran dan hadist untuk melegalkan perbuatan menyimpang,.Contohnya ia hanya salat 3 kali dalam sehari,.karena masih menganggap dirinya musafir..Padahal ia tinggal ditempat tersebut dalam jangka waktu yang lama,..

Ikhwan spons malah sering nggak memiliki kebanggaan terhadap agamanya,.Ia kerap minder bila berbicara dengan sandaran agama,.Agama seolah tak memiliki relevansi dalam kehidupannya sehari-hari,.Padahal yang terjadi sebenarnya adalah : ia nggak berusaha memahami kehendak agama dalam kehidupannya sehari-hari,..

Nggak mudah menghadapi ikhwan spons,..ia bisa mempermalukan atau merendahkan orang-orang yang beda pendapat dengan dirinya,..Tapi layaknya sebuah spons,.ia sebenarnya lembut..Hanya karena memiliki banyak pori-pori,.ia mudah menyerap materi,..energi disekitarnya,..Nggak jarang ikhwan spons adalah sosok cerdas dengan prestasi akademik di atas rata-rata,..

Perlu pendekatan pribadi untuk mengubah perilaku ikhwan spons,..Orang2 terdekatnya atau sosok yang diseganinya bisa melakukan peran tersebut,..Jika disikapi dengan kekerasan,.ia akan bereaksi keras pula,..Perlu kelembutan,.karena bahan pembentuknya lembut,.Dan setelah ikhwan spons ini mengisi diri dengan materi yang benar2 murni,..ia akan lebih bermanfaat bagi umat,..

  • Ikhwan Besi
Dia adalah seorang ikhwan yang begitu bersemangat dalam menerapkan ajaran Islam,.padahal dulu dia adalah sosok junkie,.funky,.dan jorky gitu deh,.Ada satu peristiwa penting yang membuat ia tersadar dan berubah,.Temannya yang sesama pemadat mati,.terus ia ditinggal pergi oleh orang yang dicintainya,.dan peristiwa lainnya yang telah mengguncang sisi psikologinya,..Namun perubahan yang terjadi sangat drastis,.Dia yang dulu senang pake jeans bolong-bolong,.sekarang berbaju koko ria kemana saja,..Musiknya yang metal abiz,.berubah jadi nasyid-nasyid jihad tipe Ar Ruhul Jadid,.Perubahan ajaibnya membuat orang terkesima,.nggak percaya,.Kok dia bisa berubah gitu yaa,..??

Ikhwan jenis ini sedang mengalami euforia beragama,.Ia sedang semangat berIslam;
gila ini jalan kehidupan yang gue cari,.Jack,.! Sikapnya dalam beramal dan beribadah serba berlebihan,.Misalnya saja dalam menerapkan perintah untuk menundukkan pandangan (gadhul bashar),.Dia gampang memalingkan muka dengan lawan jenis,.bahkan membuang muka pada mereka yang berpenampilan menggoda sehingga menyakiti lawan bicara,..Emang enak,.bicara sama orang yang nunduk terus,.??

Si ikhwan bersikap begini karena ilmu agamanya yang masih dangkal,.ia bersikap sangat reaktif tanpa
tabayyun atau konfirmasi tentang perbedaan2 yang ada,..Padahal guru ngajinya yang lebih senior menerima perbedaan kecil itu dengan lapang dada,..Melihat orang shalat bersidekap di perut,.ia sinis,.yang bener itu di dada,.bukan diperut,.emangnye lagi kembung,.begitu katanya,.

Sikap ini adalah wujud dari kehidupan si ikhwan yang sangat sekuler bahkan cenderung bebas di masa lalu,.Ia baru menemukan oase di padang gersang,.ingin menyelam sedalam-dalamnya,.Kita melihatnya sebagai sosok pribadi yang tangguh,.militan,.rela berkorban,.berani mati,.pokoknya heroik banget deh,.ia seperti besi yang kuat,.keras dan anti patah,.

Tapi dibalik semangat yang menyala itu,.si ikhwan besi ini sebenarnya rapuh,.Bahan konstruksi besi sebenarnya tak sekuat penampakannya,.Besi mudah teroksidasi (bereaksi dengan oksigen),.Jika besi nggak dirawat,.dilapisi cat,.dijauhkan dari air dan zat2 penyebar karat,.besi akan keropos,.luruh,.terkubur dalam tanah,.Nggak sedikit ikhwan yang dulunya jaim banget,.sekarang
futur (terputus ditengah jalan),.ia kembali keselera asal,.jadi funky,.junkie,.dan jorky lagi,.Dia yang dulu terlihat anti cewek,..sekarang malah TP-TP melulu,.Penampilannya metro seksual ; dandy,.rapi,.wangi sekali,.

Haruskah mereka ditinggalkan..??Jangan,.! Kita bisa saja melihat ikhwan besi yang futur sebagai sosok yang munafik atau
jijay bajai capcay,.Tapi kenangan dalam komunitas dakwah Islam,.masih terpatri dihatinya,.ia bisa saja tertawa,..padahal hatinya menangis,.ia gembira padahal menderita,.keadaan memaksanya berubah,.dan kita terkadang nggak mengerti situasi dan kondisi yang mengukungnya,..

Pendekatan secara personal adalah pendekatan yang tepat untuk ikhwan besi yang sedang futur,.ia butuh teman berbagi,.tempat melepas lara dan gundah,.sifat jaimnya memang masih nyebelin banget,.tapi percayalah,.kalau kita terus mendekatinya,.berusaha merangkulnya,.melucuti kerak2 yang melumuri hatinya,.insyaalloh ia dapat kembali bercahaya,..memang butuh proses panjang untuk mengembalikannya seperti sedia kala,..tapi Alloh melihat proses,..bukan hasilnya kan,,..??

  • Ikhwan Bambu
Ada ikhwan yang secara fisik biasa tapi memesona,.wajahnya nggak sekelas idola para remaja,.anehnya dia enak dilihat,.sejuk,.asyik banget mendengar nasihat darinya,.ia bisa saja orang yang telah banyak memiliki ilmu agama,..atau bisa saja ia adalah sosok yang kalau membaca Al Quran saja masih terbata-bata,.satu hal yang membuat mereka sama --baik yang masih dangkal atau dalam ilmu agamanya --yaitu,.mereka mudah menerima nasihat,.saran dan kritikan,.sekalipun datang dari orang yang lebih muda,.

Setiap orang pasti melakukan kesalahan,.sayangnya,.masih sedikit yang mau segera memperbaiki diri,.susah diingatkan,.dan sulit untuk menerima masukan dari orang lain,.Untungnya beberapa orang sangat terbuka menerima masukan atau nasihat dari siapapun,.semangat memperbaiki diri tinggi,.hari ini harus lebih baik dari kemarin,.ia nggak pernah lelah belajar,.

Ikhwan seperti ini umumnya tahan banting,.siap menghadapi segala perubahan cuaca,..ia layaknya bilah bambu,.kokoh,.tegak terpancang meskipun angin menggoyang,.seperti bambu yang memiliki sistem perakaran serabut dengan akar simpang,.ikhwan ini berusaha tegar,.ia berusaha tegak meskipun petir menggelegar,.semakin tinggi posisinya,.ia tetap merunduk,.

Adakalanya ia dianggap kampungan,.kuno,.kurang trendy,.sama kayak bambu yang juga sudah dianggap kurang modern,..itu sebuah pilihan,.ia lebih nyaman tampil bersahaja,.lebih suka dibelakang layar daripada tampil kedepan panggung,.lebih senang menulis skenario daripada menjadi aktor pemeran utama,.jauh dari hingar bingar dan gegap gempita selebritas,.tapi bila ia pergi,.banyak orang kehilangan,.

Bambu hidup berumpun,.bentuknya silindris,.berbuku2,,.berongga namun kekar,.berdinding keras,.Bambu tumbuh bertahap,.mulai dari rebung,.batang muda,.dan sudah dewasa pada umur 4-5 tahun,.Bambu siap tebang,.dipakai untuk berbagai keperluan,.mulai dari peralatan rumah,.perabotan dapur,.kerajinan tangan,.bahan bangunan,.serta peralatan lain baik yang sederhana sampai dengan industri bambu lapis,.laminasi bambu,.juga industri kertas modern,.seorang ikhwan idealnya juga bisa seperti itu,.ia berkumpul dengan orang2 shaleh untuk menimba ilmu,.terus memperbaiki diri,.bertahap tumbuh,.dewasa,.menyebar ke setiap penjuru bumi,.seperti bambu yang mampu bertunas disetiap buku2nya,.si ikhwan juga harus bisa memberi manfaat,.cahaya,.dari setiap perilaku kesehariannya,.

Ikhwan bambu diharapkan menumbuhkan menumbuhkan bambu2 muda,.bukan tiruan,.tapi sosok yang mempunyai kesalehan dan kobar semangat yang nggak kalah sama,..ia lentur,.mudah membaur,.tanpa harus lebur,.dunia membutuhkan sosok2 bambu yang bekerja seimbang untuk dunia dan syurga,..

So,..tipe ikhwan yang manakah dirimu,..??

Nantikan Klasifikasi Ikhwan Part II,..juga Klasifikasi akhwat dipostingan selanjutnya,..pantengin terus yaa,..ok,.^_^

Sumber : buku Membongkar Rahasia Ikhwan Nyebelin


Share
My Status on August,..
Di Masjid Agung Jawa Tengah - Semarang


..betapapun terlihat penuh kesukaran dan penderitaan,..nmun jalan mngibarkan bendera
LA ILAHA ILLALLOH adalah jalan Nabi Shollallahu'alaih wa sallam,..yg benar2 mnghasilkan mnusia2 pilihan..para kader dakwah sejati,..
so,..ikhwah fi dienullah,..fastabiqul khairat yuuk,..
bulan tarbiyah telah menanti di depan mata,..
ayo,..SEMANGAT...!!
manjadda wajadda,..
ingat kuncinya,..
PD & PA,..
Percaya Diri dan Percaya Alloh,..^_^
(Bdg_04:08:10_10:27)


...menggelar red carpet,..tuk sang tamu istimewa,..
Marhaban Ya Syahru Ramadhan,.,
detik demi detik menanti hadirmu,..menjadikan kerinduanku semakin memuncak,..
kerinduan tuk memperoleh oleh2 istimewa yg engkau bawa,..
semoga Ramadhan ini lebih baik dr ramadhan kemarin,..
ayo SEMANGAT,..!!!
buktikan kerinduan itu wahai RAHMAH EL ADZKIA,..!!!
man jadda wajadda,..
tetap PD & PA,..
Percaya Diri & Percaya Alloh,..
Bismillah,...
(Bdg_07:08:10_21:31)

...satu episode hidupku mengantarkanku pd keputusan besar,..
ALHAMDULILLAH,..
segalanya berjalan lancar & semoga yg terbaik dari-Nya,..
hmm,..awal yg baik didetik menuju Ramadhan-Nya,..
Marhaban Ya Ramadhan,..
telah lama kunanti engkau di ujung senja,..
senja yg membawamu menyapaku kembali,..
Ya Rabb,..lindungi & berkahi setiap gerak langkahku,..
kan kupersembahkan Ramadhan terbaikku,..
#saat langit hatiku berwarna merah saga#
(Bdg_10:08:10_06.15)

Dakwah bukanlah harta benda atau bagian dunia yg bisa disita oleh pemerintahan sekuler yg memusuhi Alloh,.Rasul-Nya serta Islam,..
sungguh mereka boleh saja menyita bagian dunia lainnya,..
tapi tidak untuk aqidah kami,..!!!
*support to Ust. Abu Bakar Ba'asyir*
(Bdg_14:08:10_18:36)

...detik demi detik Ramadhan berlalu begitu cepatnya,..
seakan tak memberi jeda untuk menungguku,..
wahai ruh dan ragaku,..ayo,..sinergikan segala kekuatan yg kalian miliki,..
medan BADAR telah menanti kita,..
tuk gemakan takbir kemenangan di penghujung Ramadhan,..
Keep Fight,..!!!
#berharap dgn sangat..demamku bisa turun,..
dan bisa bergerak kembali menjalankan amanah hari ini,..Amiin,..Keep spirit,..!!!#
(Bdg_16:08:10_07:56)

...subhanalloh,..sungguh benar kata murrobiyahku,..hanya saudara seperjuangan yg benar2,..
memahami gerak dan tingkah laku kita,...
hanya saudara seperjuangan,..
yang memaklumi setiap pilihan yg kita ambil..
dan bukan orang lain,..
hmm,..biarlah mereka dgn anggapan mereka,..
Wakaffa billahi syahida,..^_^
(Bdg_16:08:10_22:53)

...biarkan ku pergi,..jangan kau tanyakan lagi,..kuyakin ini yang terbaik,..
tuk kau dan diriku,..
(Bdg_20:08:10_10:54)

...subhanalloh,..kagum pada dia yang menempuh perjalanan jauh,..
dari Jawa Tengah ke Bandung,..
demi panggilan cinta-Nya,..
selamat datang saudaraku,..Keep Istiqomah,..^_^
(Bdg_21:08:10_18:03)


...Ya Rabb,..masukanlah rasa bahagia kepada semua ahli kubur,..
harumkanlah kuburan mereka dengan wangi doa2 kami,..
sampaikanlah salam kami kepada mereka,..
karena kelak kami pun akan segera menyusul mereka,..
dan semoga kala waktu yg Engkau janjikan telah tiba,..
jiwa2 kami kembali kepada-Mu,..dgn hati yang ridho dan Engkau ridhoi,..
Amiin,..
(Bdg_24:08:10_22:49)

...teguhkanku di jalan-Mu ini,..istiqomahkan daku melayari bahtera perjuangan ini,..
(Bdg_27:08:10_21:00)

...RENUNGAN DHUHA INI :
..Perang Khandaq,..
kala ketakutan yg mencapai batas kerongkongan memunculkan berbagai macam prasangka,..
kala watak asli tampak dgn komentarnya masing2,..
hingga semakin nyata,...
siapa yg memiliki kekuatan iman terhadap Alloh dan Rasul-Nya,..
siapa yg memiliki kepercayaan tertinggi terhadap Alloh dan Rasul-Nya,..
dan KINI,..
dalam versi yg berbeda,..termasuk yg manakah kita,..?????
Keep Istiqomah sist,..
jgn pernah engkau tukar akhiratmu,..seharga dunia,..
jangan pernah engkau biarkan "cahaya" itu meredup,..
(tuk driku sendiri terutama,..^^) SEMANGADH,..!!
(Bdg_28:08:10_08:46)

..SINAR PAGI,..
hanya terlihat oleh orang2 yg terbuka mata inderanya,..
dan CAHAYA KEBENARAN,..
hanya dapat dilihat oleh orang2 yg terbuka mata hatinya,..
ayo KAWAN...
mari tajamkan mata hati kita..
tuk melihat setajam-tajamnya cahaya kebenaran itu,...
sungguh kawan,..
betapa dekatnya cahaya itu dengan dirimu,..
engkau hanya butuh KESUNGGUHAN & KESADARAN DIRI,..
untuk membuka mata hatimu tuk melihat pancaran sinarnya,..
(Bdg_31:08:10_07:17)










Share
Palestina...Bagaimana bisa aku melupakanmu...


Oleh : Taufik Ismail

Ketika rumah-rumah diruntuhkan bulldozer dengan suara gemuruh menderu,

serasa pasir dan batu bata dinding kamar tidurku bertebaran di pekaranganku,
meneteskan peluh merah dan debu yang berdarah ,

Ketika luasan perkebunan jerukmu dan pepohonan apelmu dilipat-lipat sebesar saputangan

Lalu di Tel Aviv dimasukan dalam fail lemari kantor agraria,
serasa kebun kelapa dan pohon manggaku di kawasan khatulistiwa yang dirampas mereka,

Ketika kiblat pertama mereka geret dan keroki bagai kelakuan reptilian bawah tanah dan sepatu-sepatu serdadu menginjaki kita semua,

serasa runtuh lantai papan surau tempat aku waktu kecil belajar tajwid Al-quran 40 tahun silam,
di bawahnya ada kolam ikan yang air gunungnya bening kebiru-biruan kini ditetesi air mataku

**Palestina, bagaimana bisa aku melupakanmu

Ketika anak-anak kecil di Gaza belasan tahun bilangan umur mereka
menjawab laras baja dengan timpukan batu cuma, lalu dipatahi pergelangan tangan dan lengannya, siapakah yang tak menjerit serasa anak-anak kami Indonesia jua yang didzalimi mereka // -tapi saksikan tulang muda mereka yang patah akan bertaut dan mengulurkan rantai amat panjangnya, pembelit leher lawan mereka, penyeret tubuh si zalim ke neraka

Ketika kusimak puisi-puisi Fadwa Tuqan, Samir Al-Qaseem, Harun Hasyim Rashid, Jabra Ibrahim Jabra, Nizar Qabbani dan seterusnya yang dibacakan di Pusat Kesenian Jkarta, jantung kami semuaberdegup dua kali lebih gencar lalu tersayat oleh sembilu bambu seritamu,

Darah kami pun memancar ke atas lalu meneteskan guratan kaligrafi

'Allahu Akbar'

Dan
'Bebaskan Palestina'

Ketika pabrik tak bernama 1000 ton sepekan memproduksi dusta,

Menebarkannya ke media cetak dan elektronika, mengoyaki tenda-tenda pengungsi di padang pasir belantara, membangkangi resolusi-resolusi majelis terhormat di dunia, membantai di Shabra dan Shatilla, mengintai Yasser Arafat, ahmad yassin dan semua pejuang negeri anda, akupun berseru pada khatib imam jum'at sedunia: doakan kolektif dengan kuat seluruh dan setiap pejuang yang menapak jalanNya, yang ditembaki dan kini dalam penjara, lalu dengan kukuh kita bacalah

'la quwwata illa bilLah!'


Palestina, bagaimana bisa aku melupakanmu

Tanahku jauh, bila diukurkilometer beribu-ribu
Tapi adzan Masjidil Aqsha begitu merdu terngiang-ngiang di telingaku


NB : dibacakan rampak pada AKSI Sebait Cinta untuk Palestina yang digagas FLP Bandung, FSLDK Bandung Raya, PSR, KAMMI daerah Bdg, BEM se-Bdg Raya dan Pers Mahasiswa...




---ADZKIA---
Bdg_Red Area_06:06:10
Share
AKSI Sebait Cinta Untuk Palestina...

...alhamdulillah...AKSI Sebait Cinta Untuk Palestina bersama sahabat-sahabat FLP Bandung, FSLDK Bandung Raya,KAMMI daerah Bandung, RPS, BEM Se-Bdg Raya & Pers Mahasiswa berlangsung lancar...jazakumullah khairan katsiran atas partisipasi semua..especially to warga Bandung yg ttp peduli..Insyaalloh..sepenuh keyakinan..tak hanya Palestina yg kan... bebas merdeka..tapi negeri ini juga diri kita akan merdeka dari sistem jahiliyah...Keep Fight..!!



sembari menunggu teman2


persiapan sebelum AKSI


pembacaan puisi di depan kampus UNPAD Dipatiukur


penulisan puisi & pesan solidaritas dr warga di area Car Free Day



--- ADZKIA ---
Bdg_06:06:10
saat Mavi Marmara berjuang menembus blokade...






















































































Share
My Status on July,...
Menyerap Cahaya di Masjid Agung Jawa Tengah-Semarang



...back to Bandung...hmm..banyak agenda menantiku...
SEMANGADHH...^_^
(otw ke Bdg_02:07:10)


‎.....betapa amat sangat membahagiakan ketika mengenal-Nya lebih jauh...memancarkan pendar-pendar cahaya iman yang terasa lembut menyelusup dalam kalbu...mengokohkan azam untuk tak membiarkan diri ini cacat di hadapan-Nya..tapi menjadikan diri ini sempurna di hadapan-Nya..."sempurna" versi Alloh..bukan "sempurna" versi ...manusia...Allohu Rabbi...sungguh...tiada yang patut di sembah selain Engkau...

(Bdg_08:07:10_11:25)


‎..hidup adalah pertarungan dgn segala bentuk godaan syaitan..maka bila hari ini Alloh titipkan berbagai pernak pernik ujian..berjanjilah untuk tetap tegak berdiri dan melewati ujian Rabb mu..karna suatu masa kelak..kita kan rasakan manisnya memperjuangkan kesabaran dan ketaatan..so, bersabarlah dgn takdir Rabb mu..SEMANGADH..!!

(Bdg_15:07:10_22:13)


Nur Ainun Finna...this is me..RANI..are u still remember me..??long time no see..where are u now sist..?? Please..call me soon sist...T_T

(Bdg_16:07:10_10:30)


‎....menanti hadirnya...setiap bait dalam doaku..hanya mengungkapkan getaran yang sama...R.I.N.D.U...
(Bdg_17:07:10_22:36)


‎..pengen ikut "NORAEJARANG" euy...pngen bgt nyanyiin lgu DANGSHINEUN NANEUN BABOIMNIDA..'ajik saranghagi-e..haru jongil peongpeon ulgoman itjjyo..geudaedo nado modu babicheoreom..' sama ost Endless Love jg..'nae nun eul bwayo..' ehm..serasa soundtrack of my life..hoho...mengharukan...^_^
(Bdg_22:07:10_14:12)


‎...pada dasarnya setiap orang memiliki mesin waktu dalam dirinya sendiri,..untuk melaju ke masa depan,..mesin waktu itu bernama harapan,.dan untuk kembali ke masa lalu,..mesin waktu itu bernama kenangan,.hmm,..jadi teringat kenangan2 indah dahulu,..jika dahulu bisa,..maka sekarang pun pasti bisa,..hanya butuh untuk percaya saja,..percaya bahwa Alloh...kan selalu menyertai setiap langkah mujahid-Nya,..Innallaha ma'ana..Keep fight...fight..fight,..
RAHMAH EL ADZKIA,..!!!

(Bdg_30:07:10_22:44)



.::Red_Area::
----ADZKIA----


Share
Aisya-Bakari

Hmm..sangat ingat dgn lagu ini (Aisya-Bakari:pen)..lagu favoritnya mama dan papa..pernah dgr cerita ini juga dari papa..duh..jadi kangen rumah..hiks..hiks...

Oleh : El Nino

Pengantar : Kisah ini disadur dari lagu berjudul “Aisa Wawu Bakari” karya Sofyan Mohi di pertengahan dekade 80-an. Seorang sosiolog pernah mengulas cerita ini di Manado Post tiga hari berturut-turut. Saya menuliskannya kembali dalam bentuk cerpen setelah mendengar langsung tuturan si pencipta lagu tersebut. Tentu saja ada penambahan di sana-sini untuk memperkaya karya sastra—yang semuanya merupakan tanggung jawab penulis.***

Gorontalo di awal 1983…

Seorang pemuda buta aksara bernama Bakari. Dia jatuh cinta kepada Aisa, gadis jelita putri tunggal pak Haji Bado yang cukup berada. Maklum, harta si Haji berlimpah dan dia terpandang karena bros emas anggota DPRD tersemat di jas hitamnya.

Sulit betul bagi Bakari beroleh cinta dari dewi pujaan. Haji Bado mematok dua syarat utama bagi calon menantunya. Pertama, si pemuda mestilah taa ma’o karaja. Kedua, harus mampu menggelar pesta pernikahan dengan upacara adat lengkap. Mengapa? “Karena anak saya ini seorang diplomat…!,” begitu selalu alasan Haji Bado. Maksud si haji, Aisa berpendidikan Diploma (D1, D2 atau D3). Sudah tinggi-tinggi disekolahkan, masa’ dihargai murah…. Harus
mahal dong…

Bakari nyaris putus asa. Semua orang Gorontalo mengerti, terma taa ma’o karaja hanya berlaku bagi pegawai negeri. Petani, pedagang, nelayan, dll bukanlah taa maa o karaja, melainkan woluwo u he karaja liyo. Bakari hanya petani. Penggarap pula. Syarat pertama sudah menggugurkannya.

Tambah galau sukma Bakari karena dia pun tidak punya uang cukup untuk menyelenggarakan upacara perkawinan adat yang lengkap. “Untuk beli limu dan patodu saja saya tidak punya uang, apalagi untuk beli sapi dan sewa pu’ade…belum lagi untuk sadaqah para penyelenggara
upacara adat,” kesah hatinya.

Padahal hampir semua orang tahu bahwa Bakari mencintai Aisa meski Aisa belum tentu mencinta balik. Bakari stress berat, hingga akhirnya dia mengambil keputusan untuk hijrah. “Saya harus mobite de Moladu, cari doyi, daripada malu di sini.”

Berangkatlah dia ke Manado bertangan kosong. Segala angan tentang Aisa hanya disimpannya di memori dan lubuk hatinya. Di kapal laut, selama tiga hari dia harus jadi pesuruh ABK sebagai hukuman karena tidak memiliki karcis.

Sesampainya di pelabuhan Manado, Bakari hanya termenung-menung sendiri. Dia bingung, kemana mesti mengarah, kesiapa mesti bercakap. Untuk momolayu saja lidahnya tak biasa. Kalau dia memaksakan diri momolayu, orang pasti bisa menciri bahwa dia orang baru. “Jangan-jangan karena ketahuan sebagai orang baru, saya akan mereka tipu,” Bakari was-was. Maka, setiap bersua dengan orang berlogat Manado, dia berlagak bak bubu.

Mujurlah Bakari, dia akhirnya mendengar sebuah percakapan dalam bahasa Gorontalo. Didekatinya orang-orang yang berbincang itu. Dan bersuaralah dia dalam bahasa daerah. “Ju….ju…..saya orang Gorontalo, baru sampai dari Gorontalo tadi subuh,” Bakari menyapa. “Ooo, hulondlalo ?” sambut mereka akrab.

Usai mengeluhkan riwayat singkat hidupnya, akhirnya Bakari beroleh pekerjaan di sana. Bosnya, Paci Man, orang Gorontalo juga. Tugas Bakari dalam perusahaan kecil ini adalah mengantarkan gentong-gentong air bersih ke warung-warung makan di pasar-pasar. Belum ada PAM kala itu. Para pemilik warung yang kebanyakan berdarah Gorontalo itu menjadi pelanggan air dari sumur Paci Man.

Sebulan kemudian. “Bakari, napa ngana pe gaji, uti…,” Paci Man sembari tersenyum ramah. “O, Paci simpang jo dulu… nanti kita mo ambe wondlo-wondlolo…,” tukasnya mulai mendemonstrasikan kemampuan momolayu.

Tiga tahun sudah.

Jam 8.00 pagi, Bakari mengantar gentong air ke warung-warung. Jam 10.00 dia berjualan rempah-rempah di Pasar-45. Jam 12.00 kembali mengantar gentong air. Jam 14.00 dia berjualan lagi. Jam 16, urusan air lagi. Habis magrib, dia mendengarkan lagu-lagu di radio. Setiap hari, begitulah kegiatan Bakari. Dan setiap mendayu lagu cinta di pesawatnya, hanya paras Aisa yang mengalir deras dalam darah otaknya.

“Bakari, napa ambe jo ngana pe doi. So banya ngana pe doi, uti…,” Paci Man berkata. Bakari lalu menghitung uangnya dengan jejari yang kasar. “Ih, so cukup ini kang…,” kaget juga dia dengan jumlah uangnya yang berlebih. Hei, tunggu. Rupanya ada wajah Aisa di lembaran-lembaran uang itu. “Memang stow so kita pe takdir mo kawin pa Aisa,” tutur Bakari, pelan, bersenyum sumringah. Pamitlah si pemuda ini ke majikannya. Dia ingin pulang ke Gorontalo. “So mo kawin akang ini doi, Paci…So bole…,” ungkapnya.

Via pesawat terbang Bakari tiba di bandara Djalaluddin. Kacamata hitam bertengger di atas hidungnya. Dan, ow… baju dan pernak-pernik itu mirip betul dengan yang dikenakan Rhoma Irama setiap mentas. Duh Bakari tampil beda. Baru-baru bajunya. Mahal-mahal harganya. Besar-besar koper yang dibawanya.

Suatu malam di rumah Aisa…

“Pak Haji, saya te Bakari, baru pulang dari Manado… Datang kamari cuma satu tujuan… mo maso minta pa Aisa…”
“Ehm…” batukan pak Haji memotong suara Bakari, “Maa o karaja?
“Sudah, pak Haji…”
Totonu?”
“Saya ini…. ehm… Kepala Dinas Perairan Merangkap Operasi di Jalan-Jalan…”

Pak Haji sedikit merapikan duduknya. Rupanya Bakari yang sekarang bukan Bakari yang dulu. Bakari sekarang adalah orang hebat di Manado. Lihat pakaiannya rapi-papih. Cara ngomongnya yang modern. Kepala Dinas Perairan pula.

“Kalau pak Haji nyanda stuju, nyanda apa-apa kwa’...”
“Oh, bukan bogitu, pak Bakari… Bukan bogitu… Saya sotuju… Saya sotuju…”

Setarikan nafas kemudian Haji Bado memanggil putrinya. Bakari tampil percaya diri. “Kita ini orang hebat, masa’ Aisa nyanda mau,” pikirnya. Dan dia betul. Senyum Aisa melukiskan rasa suka. Sudah lama dia tidak merasa suka kepada pemuda yang cocok dengan selera si bapak. Selama ini dia kuatir jadi perawan tua lantaran cowok-cowok yang dicintainya selalu tak mampu penuhi persyaratan sang ayah; pegawai negeri dan upacara adat pernikahan yang lengkap. Gadis ini tahu, Bakari memiliki cinta sejati padanya. Buktinya, setelah bertahun-tahun berpisah pemuda itu tetap berharap padanya. Alhamdulillah pula jika Bakari kini mampu memenuhi semua permintaan ayahnya.

Maka berlangsunglah pesta pernikahan termegah di kampung itu. Berjenis-jenis buah-buahan menghiasi upacara dutu, dari mangga yang murah sampai apel yang mahal. Dari kue karawo sampai susu kaleng ada di situ. Dua ekor sapi bali disembelih untuk acara resepsi. Upacara pernikahan yang cukup heboh.

Kedua keluarga mempelai boleh sedikit mengangkat dagu ketika disapa orang. “Sombong sedikit tidak apa-apalah… Toh tidak ada orang lain yang bisa bikin pesta semewah ini,” kata suara di benak mereka. Para penyelenggara adat tersenyum riang, meski peluh menetes di dahi karena mereka harus mengeluarkan segenap kemampuannya dalam ber-tuja’i. Senyum tanda sejahtera.

Malam pertama, malam kedua, malam ketiga… Bakari dan Aisa menikmati cinta mereka. Jarang betul mereka keluar kamar. Tidak ada yang perlu dikuatirkan. Uang masih ada. Kado yang terkumpul cukup banyak dan mahal-mahal. Kawan-kawan Haji Bado yang menghadiahi aneka kado itu. Harap maklum, para tamu kebanyakan adalah anggota DPRD atau pejabat pemerintahan setempat. Anggota keluarga yang miskin tak ada yang diundang—kalau pun ada yang datang, nongkrong di dapur saja. Selektif betul Haji Bado mengundang tamunya.

Hari kesepuluh pernikahan Bakari-Aisa. “Bakari, kamu tidak cepat-cepat pulang ke Manado. Bagaimana dengan tugas-tugasmu di sana?” tanya Haji Bado. “Papa tenang jo… Kita so minta cuti satu bulan. Dorang di sana tau kita baru kaweng,” tukas Bakari.

Pak Haji mulai curiga. Masa’ iya cuti kawin bisa sampai sebulan. Kecurigaan itu semakin menjadi ketika didapatinya Bakari sedang serius membaca koran secara terbalik. “Bagaimana bisa kamu membaca koran kalau gambarnya saja hala-halandluyi begitu?” tegur pak Haji. Awalnya Bakari gelagapan juga dengan pertanyaan itu hingga dua detik kemudian dia menemukan jawabnya, “Yih, bo ti papa bulum tau…Yang biasa itu cara baca koran orang yang baru lulus SMA… Kalo so Kapala Dinas macam kita harus bisa baca koran tabubale. Ini luar biasa de pe nama…”

“Saya ini memang anggota DPRD bodoh. Tapi baca koran hala-halandluyi itu tidak masuk akal orang pintar sekali pun,” gumam Haji Bado meski dia tetap ragu dengan pendapatnya sendiri.

Bakari masih keasyikan memacari isterinya. Aisa juga merasa puas dengan semua yang ada di diri arjunanya. Pokoknya, bahagia. Hari keduapuluh pernikahan, barulah Bakari mulai diusik pikiran-pikirannya sendiri. “Sampai kapan kau membohongi seluruh dunia, Bakari? Apalagi, uangmu sudah habis. Bagaimana kau bisa terus bahagiakan Aisa? Apalagi Haji Bado mulai curiga denganmu. Kalau ketahuan, kau bisa dikubur hidup-hidup!” kalimat-kalimat yang menggelayut di benaknya.

“Sayang…,” Bakari sembari membelai kepala Aisa yang tersandar ke dadanya, “… ada yang kita mo bilang pa ngana… tapi ngana jang mara wa….”

“Apa kaka….” tukas si kekasih.

Bakari ingin sekali berkata jujur tentang semuanya. Toh dia masih punya cinta yang bisa diandalkan Aisa. Cinta yang tulus, tak terduakan. Namun sekelebat pikiran melempar niatnya itu jauh-jauh, “Kalau kau jujur, kau bisa mati!”

“Sayang… ti kaka mo pulang dulu ka Manado. So abis cuti ini sup…Besok ti kaka mo barangkat. Tidak apa-apa waa….” akhirnya dia berbohong lagi.

“Tidak apa-apa, kaka… Yang penting ti kaka capat pulang kamari pooli. Atau saya ikut ka Manado jo waa… Torang kan so kawin… so suami-isteri…”

“Yih, tidak usah iko…”

“Kiyapa?”

“Parampuang pasung macam ngana bisa bahaya di Manado. Di sana nyanda ada cewek pasung. Kalo ngana kasana, bahaya no’u… Lebe bae di sini jo. Paling-paling ti papa nyanda mo kase olo ngana ka Manado. Biar jo, nanti ti kaka mo datang-datang kamari.”

“Butul?”

“Butul! Tapi…”

“???”

“Ti kaka so nyanda ada doyi mo sewa akang kapal ka Manado…”

“Ti kaka tida usah kuatir. Bawa jo dulu kita pe perhiasan… Nanti kalo so di sana, bili akang ulang. Kan so ada gaji…”

“Iyo… tapi jang bilang-bilang pa ti papa waa… Tako kita…,” kali ini suara Bakari melemah. Ribuan rasa berkecamuk saling menggebuk di dalam hatinya. Senang, tidak. Sedih, bukan. Tapi matanya sedikit berlinang.

Maka pamitlah dia ke seisi rumah. Kembali ke Manado dengan modal perhiasan pemberian sang isteri.

Dua-tiga bulan berlalu. Bakari kembali menjalani rutinitasnya sebagai “Kepala Dinas Perairan Merangkap Operasi di Jalan-Jalan”. Jam 8.00 pagi, mengantar gentong air ke warung-warung. Jam 10.00, berjualan rempah-rempah di Pasar-45. Jam 12.00 kembali mengantar gentong air. Jam 14.00, berjualan lagi. Jam 16, urusan air lagi. Habis magrib, dia mendengarkan lagu-lagu di radio.

Hanya malam yang terasa berbeda. Dulu, dia masih bisa tersenyum mendengar lagu cinta di radio. Kini, lagu cinta yang sama malah membuatnya sedih. Betapa sebuah hati seorang perempuan yang telah ditaklukannya harus sakit. Ingin sekali dia bersurat kepada Aisa. Tapi bagaimana mungkin? Hanya 14 hurup yang dia kenali, dari ‘A’ sampai ‘N’ yang ada di kupon-kupon Porkas dan selalu dibahas orang. Merangkai hurup jadi sebuah kata, dia tidak tahu. Minta dituliskan orang lain, dia malu… takut kejujurannya justru akan membuatnya dicemooh semua orang.

Di Gorontalo, Aisa terus dilanda rindu. Menangis dia setiap hari. Menyebut nama Bakari di setiap doa yang dipanjatkan. “Ya Allah, berikanlah rejeki banyak-banyak kepada Bakari, supaya kami bisa hidup bahagia,” pinta Aisa kepada tuhannya. Haji Bado jadi jarang keluar rumah. Dia sudah tahu betapa para tetangga mulai menggunjingkan putrinya yang ditinggal suami berbulan-bulan tanpa kabar. Malu dia.

Sepuluh kali bulan purnama, tak sehurup pun kabar dari Bakari. Aisa gelisah. Berangkatlah dia, ditemani Haji Bado, ke Manado. “Pak, kenal yang namanya Bakari, Kepala Dinas Perairan Merangkap Operasi di Jalan-Jalan?” tanya Haji Bado kepada siapa pun yang bersua dengan mereka di kota itu. Hanya gelengan kepala jawabannya. Sehari, dua hari… Haji Bado dan Aisa hampir putus asa. Sudah ratusan orang yang mereka tanyai, tak satupun yang tahu tentang Bakari.

Akhirnya mereka bersua dengan Paci Man yang tak lain adalah bos Bakari. “Dia bilang dia Kepala Dinas di Jalan-Jalan? Waduh, pak Haji… pak Haji musti pigi pa ta pe rumah…” ajak Paci Man.

Bak cerita di film-film Rhoma Irama… Bakari masih bermandikan peluh dan debu ketika istri dan bapak mertua mendapatinya. “Kamu laki-laki kurang ajar…!!!! Tidak tanggung jawab!!! Kamu buta hurup ponipu!!! Kamu tidak tahu saya ini anggota dewan??!!! Saya ini orang torhormat!!! Kamu tidak tahu dia (Aisa-pen) ini diplomat ??!!! Dia ada skolah…!!! Kamu tidak…!!! Mulai hari ini kamu saya nyatakan corai dengan anak saya…!!!”

Bakari hanya terdiam, tak mampu membantah, hanya tatapan kasih yang bisa dia berikan kepada Aisa. Hatinya berkata, “Aisa… saya sudah berusaha semampu saya…”

Tapi Aisa rupanya sedikit mewarisi sifat ayahnya. Dia kecewa. Ternyata Bakari bukan kepala dinas. Fakta, ia yang lulusan Diploma-3 bersuamikan seorang gembel!!! Aisa menangis… bukan sebab cinta, tapi karena merasa malu sudah berhasil ditipu seorang butahuruf sehingga kehormatan keperempuanannya pun rela dia berikan. Segala harta perhiasan dia korbankan!

Pohalinga mayi u’lau…Bakari… pohalinga mayi ula’u…,”ratap Aisa. Haji Bado mencoba menenangkan putri tunggalnya. “Sudah…sudah… kamu tidak perlu menangis. Toh kamu tidak mengandung bayinya. Dia itu impossible… impossible…!!!! Apalagi yang kau harapkan darinya??!” tegas Haji Bado bermaksud mengatakan bahwa Bakari adalah pria yang impotent. “Kamu masih cantik, Aisa… kamu masih bisa dapat suami yang mampu memberikan semua yang kamu mau, termasuk seorang anak,” kata si bapak sembari menarik tangan putrinya, pulang ke Gorontalo.

Bakari masih terduduk membeku. Tapak-tapak kepergian Aisa masih dia jejaki dengan pendar pandang kabur tertutup air mata. Tubuhnya gemetar. Duka yang berkecambah. Keterhinaan di mata dunia bukanlah apa-apa. Tapi kehilangan Aisa adalah kehilangan jiwa penopang semangat hidupnya. Kehilangan dirinya sendiri….***


Keterangan Istilah
(urutan berdasarkan pemunculan):
taa = orang yang…
maa o karaja = sudah memiliki pekerjaan tetap
diplomat = atase di Departemen Luar Negeri
woluwo u he karaja liyo = ada yang dia kerjakan setiap hari
limu = lemon, jeruk
patodu = tebu
pu’ade = pelaminan
sadaqah = upah/sedekah
mobite = merantau/berlayar
Moladu = Manado
doyi = duit
karcis = tiket
momolayu = berbahasa Manado
bubu= bisu tuli
ju….ju… = tuan…, tuan…
hulondlalo = Gorontalo
wondlo-wondlolo = sekaligus/kumulatif
uti = sapaan bagi laki-laki yang lebih muda
te = si (untuk laki-laki)
maso minta = melamar
totonu = dimana
dutu = upacara hantaran/persembahan
kue karawo = sejenis kue khas Gorontalo
sapi bali = jenis sapi bertubuh besar
tuja’i = sajak-sajak
hala-halandluyi = tabubale = terbalik
ti = sapaan bagi orang yang dihargai
kaka = kakak
pooli = lagi
waa… = ya…
iko = ikut
pasung = cantik-mulus
no’u = sapaan bagi perempuan yang lebih muda
Porkas = kupon judi berkedok olah raga, semacam SDSB
corai = cerai
pohalinga mayi u’lau = kembalikan milikku

----ADZKIA----
Bdg_26.04.10_14.37

Duh...setelah dibaca..kok bahasa gaulnya Gtlo di cerpen ini lebay abis yaaa...adodoeee....hammaa...



Share
Karlota..

MasyaAlloh..sampe terpingkal2 baca pantun (atau puisi??..) ini..tp two thumbs up buat Bang Nino deh..kereen..wkwkwk..

Karlota
Umowali
to mongobuwa dulota

Meanto
towulota

Mobuluhuto wanu ma wopatota
Tuwoto u karlota

Hambela
bo to nona’o hiwopota
Diamowali modungohe buli’ota
Wamba’o bolo hi polambota

Mongolola’i
wanu ma lo karlota

Mongilaboto
mongobuwa mopullota

Hihumu’a hitombota
Mongi’i delo butota
Karlota
lo hulontalo
Layito
to bele-beleyalo
Wonu huyi to dalalo
Ja paduli mo’otola hiyalo
Bo hilaa
peta’alaa lo ba’alo.

----ADZKIA----
Bdg_26.04.10_14.16


Share
Sebuah Lowongan..Mau..????

Sebuah lowongan istimewa telah dipersiapkan sebelum alam ini diciptakan. Lowongan ini terbuka bagi semua orang tanpa pengecualian,tanpa melihat pengalaman kerja, tanpa ijazah, tanpa koneksi.Lowongan ini terbuka bagi semua pengangguran maupun yang sedang bekerja dengan latar belakang apapun, baik direktur, gubernur, tukang becak,perampok, koruptor, pembunuh, pendeta, kyai, para dermawan,orang bodoh, orang cerdas, dll. Setiap pelamar dijamin pasti diterima di salah satu posisi yang disediakan, bahkan yang tidak melamar sekalipun pasti diterima !


LOWONGAN DISEDIAKAN UNTUK 2 POSISI :
A. Penghuni Syurga
B. Penghuni Neraka

UNTUK POSISI A DISEDIAKAN FASILITAS DAN KOMPENSASI SBB :
Sebelum kandidat diberi fasilitas final berupa Syurga yang kekal abadi, kandidat dijamin akan memperoleh training outdoor dan indoor, berupa :
1. Nikmat kubur.
2. Jaminan perlindungan di Padang Mahsyar.
3. Keselamatan meniti Sirath-al mustaqim.
Syurga memiliki berbagai kenikmatan yang tidak dapat dibandingkan dengan kenikmatan dunia.Rasulullah bersabda, "Demi Allah, dunia ini dibanding akhirat ibarat seseorang yang mencelupkan jarinya ke laut; air yang tersisa di jarinya ketika diangkat itulah nilai dunia" (HR Muslim). Nikmat yang lebih indah dari syurga adalah 'merasakan' ridha Allah dan kesempatan merasakan 'wajah' Allah, inilah puncak segala kenikmatan, inilah kenikmatan yang tak mampu dibayangkan manusia,yaitu keindahan menikmati sifat-sifat dan kalam murni Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

UNTUK POSISI B DIPASTIKAN AKAN MENIKMATI BERAGAM KESEMPATAN DIBAWAH INI
Kandidat dipastikan mendapat berbagai fasilitas Neraka berupa alam terbuka dengan fasilitas pemanas ruangan yang bertemperatur sangat luar biasa panasnya. Bahkan bila sebutir pasir neraka dijatuhkan ke muka bumi maka mengeringlah seluruh samudera di muka bumi ini dan mendidihlah kutub es yang ada di muka bumi ini. Bahkan bila seseorang dikeluarkan dari dalamnya sekejab kemudian dipindahkan ke tumpukan api unggun yang menyala-nyala di muka bumi ini maka iapun akan merasa lega.
Neraka sangat luas, jadi para pelamar posisi ini tidak perlu khawatir tidak kebagian tempat. Para pelamar posisi ini juga tak perlu khawatir segera mati kalau dibakar, karena tubuh kita akan dibuat sedemikian rupa hingga mampu memuai kalau dibakar (seperti kerupuk bila digoreng).Rasulullah saw bersabda, "Di neraka gigi seorang kafir akan (memuai) hingga sebesar gunung Uhud, dan (tebal) kulitnya membentang sejauh tiga hari perjalanan"(diriwayatkan oleh Abu Hurairah, HR Muslim).Dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda,"Neraka dipegang oleh tujuh puluh ribu tali, dan setiap talinya di pegang oleh tujuhpuluh ribu malaikat"(HR Muslim). Rasulullah saw bersabda, "Allah mempunyai malaikat yang jarak antara kedua belah matanya adalah sepanjang seratus tahun perjalanan" (Abu Daud, Ibn Hanbal).
Oh, ya. Fasilitas ini juga meliputi makanan gratis yang mampu membakar isi perut, minuman yang mampu membocorkan usus serta fasilitas kolam renang gratis yang berisi nanah dan darah.Beberapa pembantu gratis juga disiapkan untuk menyayat lidah orang-orang yang suka menyakiti hati orang lain, maupun menyeterika perut orang-orang yang tidak membayar zakat.
Selain fasilitas tersebut, para kandidat akan melewati masa training yang lamanya mencapai ribuan tahun, yaitu :

1.Training indoor didalam kubur berupa siksa kubur dan 'hidup' dalam kesengsaraan ditemani ular dan makhluk aneh lainnya serta wajah-wajah buruk selama bertahun-tahun hingga ribuan tahun di alam barzakh tergantung kualitas amal ibadahnya dan dosa-dosa yang ia lakukan.

2.Training outdoor dilakukan di padang Mahsyar selama ribuan tahun,dalam suasana kepanikan dan huru-hara yang luar biasa.Bapak, ibu,anak dan saudara-saudara kita tak mampu menolong kita karena setiap orang sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri.Bahkan para nabipun tidak mampu menolong, kecuali nabi Muhammad SAW yang akan menolong umatnya yang rajin bersholawat padanya.

SYARAT-SYARAT PELAMAR
- Tidak diperlukan ijazah
- Tidak diperlukan koneksi atau uang sogok.
- Tidak perlu bawa harta
- Tidak perlu berwajah cantik, ganteng, berbadan tegap atau seksi.
- Cukup membawa dokumen asli dari keimanan dan amal karya Anda sendiri.

WAKTU WAWANCARA :

Wawancara tahap 1, dilakukan 7 langkah setelah pelayat terakhir meninggalkan kuburan Anda. Sabda Rasulullah
SAW: "Sesungguhnya bila jenazah seseorang diletakkan di dalam kubur,maka jenazah itu mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarnya ke kuburan pada saat mereka meninggalkan tempat itu (hadist hasan yang diriwayatkan oleh Ahmad Hanbal).Perlu diketahui jadwal wawancara Anda ini sudah ditentukan sejak roh ditiupkan ke tubuh Anda semasa dalam kandungan ibu.

Wawancara tahap 2 : Hanya Allah lah yang tahu.

LOKASI DAN LAMA WAWANCARA
Wawancara tahap I, dilakukan di dalam kubur (alam barzakh) selama beberapa menit hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya.
Wawancara tahap II, dilakukan pada hari penghisaban (hari perhitungan) selama beberapa hari hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya. Dalam salah satu haditsnya Rasulullah pernah bersabda bahwa jarak aktu masa pengadilan antara orang-orang kaya dan orang-orang miskin adalah 500 tahun. Berbahagialah Anda yang miskin selama di dunia, yang memiliki sedikit harta untuk diminta pertanggungjawabannya (karena sebutir nasi yang Anda buang akan diminta pertanggungjawabannya).

PEWAWANCARA:
Wawancara tahap I, dilakukan oleh Malaikat Mungkar dan Nakir.
Wawancara tahap II, dilakukan langsung oleh sang Penguasa Hari Kemudian

WAWANCARA HANYA BERISI 6 PERTANYAAN :
1. Siapa Tuhanmu ?
2. Apa agamamu ?
3. Siapa nabimu?
4. Apa kitabmu?
5. Dimana kiblatmu ?
6. Siapa saudaramu?
Sungguh 6 pertanyaan yang sangat mudah, tapi sayangnya tidak bisa dihapal dari sekarang karena keimanan dan amal kitalah yang akan menjawabnya.

CARA MELAMAR:
Sekalilagi, ini benar-benar rekrutmen yang sangat istimewa, tidak perlu melamar, siapa saja dijamin diterima, bahkan untuk melamarpun Anda akan dijemput secara khusus. Dijemput oleh makhluk sekaliber malaikat yang bernama Izroil.Ia akan menjemput anda kapan dan dimanasaja (bisa jadi sebentar lagi).

BENARKAH LOWONGAN INI ?
Simaklah hadits dibawah ini, sesungguhnya terlalu banyak rahasia alam ini yang tidak mampu kita ketahui, apalagi mengenai akhirat.Rasulullah saw bersabda :
"Sesungguhnya aku mampu melihat apa yang tak sanggup kalian lihat. Kudengar suara gesekan dilangit(berkriut-kriut), langit sedemikian padatnya, tak ada tempat kosong bahkan seluas empat jari sekalipun karena langit dipenuhi para malaikat yang sedang bersujud kepada Allah SWT.Demi Allah !
Sekiranya kalian mengetahui apa yang aku ketahui (tentang akhirat),niscaya kalian tidak akan pernah tertawa sedikitpun, bahkan kalian pasti akan banyak menangis (karena takut).Dan niscaya kalian tidak akan pernah bisa bersenang-senang dengan istri-istri kalian, dan niscaya kalian akan keluar berhamburan ke jalan-jalan (berteriak) untuk memohon (ampun) dan memanjatkan doa kepada Allah (meminta perlindungan dari bencana akhirat) yang akan Dia timpakan" ( HR Tirmidzi & Al-Bukhari).Sementara jutaan Malaikat dengan penuh rasa takut dan hormat sedang bersujud kepada Allah, dan sementara Malaikat peniup Sangkakala sudah siap di depan trompetnya sejak alam ini diciptakan, sementara itu pula masih banyak diantara kita yang masih terlena dengan dunia ini dan bergelimang dalam alam pikirannya sendiri. Tidak sadar ia bahwa dirinya sedang masuk dalam program penerimaan lowongan yang ada di akhirat.

MAU MELAMAR KE POSISI B ?
Mudah saja, hiduplah sesuka anda...

Wallahu a'lam


----ADZKIA----
Bdg_26.04.10_13.40
Share
  • Salam Ta'aruf

    Rahmah Archivienna,,,
    seorang muslimah yang masih terus belajar mengenal, memahami dan mencoba istiqomah menapakkan kaki di jalan perjuangan menegakkan dien-Nya,,,menyukai hujan,,,dunia arsitektur,,,kota Vienna-Austria,,dan musim gugur,,,,selain membaca, menulis, dan backpacker,,,seorang Rahmah Archivienna juga seorang penikmat film meskipun tidak sampai pada taraf addict,,,ada satu syarat ketika seorang Rahmah Archivienna memutuskan menikmati film,,yaitu bertema sejarah/konspirasi/arsitektur, khusus drama seri Korea ada syarat lainnya,,,ketika pemerannya si "Smile Boy" a.k.a Lee Seung Gi,,, ^^

    Last but not least,,,terima kasih sudah menyempatkan diri mampir di blog ini,,,serupa sketsa yang lugas yang selalu tak memerlukan sentuhan berlebihan,,,tak memerlukan "make up" yang memupus "kecelakaan",,,maka seperti inilah blog ini ditampilkan,,,


    Best Regard,
    "Arsitek" Peradaban

    Rahmah Archivienna

    Rahmah Archivienna

    SpiritDakwahKu...

    Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.

    (TQS. 9:128)

    Nasehat Murrobiyahku..

    ..perbanyaklah bekal..karena perjalananmu amat jauh…

    ..perbaharuilah semangat pengabdianmu pada ALLOH..

    ...karena samudera yang kan kau arungi..amatlah dalam..

    ..bersungguh-sungguhlah dalam beramal..

    ..karena jembatan yang akan kau lewati amat halus..

    ..ikhlaslah dalam beramal..

    ...karena Sang Maha Pengawas Menghargai keikhlasanmu..

    ..tetap semangat mujahidahku...

    Kampus Impianku

    Kampus Impianku

    I'M COMING...^_^

    I'M COMING...^_^